Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rebutan Torpedo di Lapas Cilacap: Warna-Warni Idul Adha dari Balik Jeruji

idntimes.com
Salah satu warga binaan di Lapas Cilacap yang beruntung mendapatkan torpedo, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/cokie Sutrisno)
Intinya sih...
  • Tradisi kurban sebagai pembinaan spiritual
  • Suasana kebersamaan dan harapan di balik jeruji besi
  • Pengorbanan dan nilai kemanusiaan dalam momen Idul Adha

Cilacap, IDN Times – Suasana Hari Raya Idul Adha di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilacap, Jumat (6/6/2025), terasa berbeda dan penuh warna. Sembilan ekor kambing kurban disembelih secara gotong-royong oleh petugas dan warga binaan. Namun, perhatian justru tertuju pada bagian yang tak biasa torpedo kambing, yang jadi rebutan para narapidana.

Diketahui, torpedo atau testis kambing, oleh sebagian warga binaan dipercaya dapat menambah vitalitas dan menjaga kebugaran tubuh. Di balik jeruji besi, bagian ini dianggap istimewa dan paling diburu. Meski sudah ada pembagian daging yang adil, tidak sedikit yang berharap bisa mendapatkan bagian spesial itu. Bahkan, beberapa rela menukar jatah daging lain demi sepasang torpedo.

"Kalau dapat torpedo, badan jadi lebih bugar, olahraga semangat, tidur nyenyak, pikiran jadi tenang, yah meskipun hidup jauh dari istri, yang penting sehat dan tetap waras," kata seorang penghuni Lapas kepada IDN Times.

1. Tradisi yang tak tertulis

idntimes.com
Proses pemotongan torpedo dari kambing korban di Lapas Cilacap, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kalapas Kelas IIA Cilacap melalui Adi Prasetyo, Ketua Panitia Kurban Lapas Cilacap menyampaikan, kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai religius, kerja sama, dan tanggung jawab, namun lebih dari itu, kurban di Lapas Cilacap menjadi sarana pembinaan spiritual. Seluruh proses dari penyembelihan, pengulitan, pencacahan, hingga pembagian dilakukan bersama-sama, suasana gotong royong pun terasa kental.

"Kami ingin Idul Adha jadi momen pembelajaran dan refleksi, bukan hanya menyantap daging, tetapi juga membentuk karakter positif warga binaan dan menganggap torpedo punya khasiat lebih. Kita dari panitia tetap mengatur pembagian secara tertib. Tapi ya, rebutan bagian itu sudah jadi semacam tradisi tak tertulis,"katanya.

Setelah prosesi kurban selesai, aroma sate, gulai, dan tongseng menggoda indra. Beberapa blok lapas tampak ramai, dengan wajah-wajah sumringah penuh tawa. Meski jauh dari keluarga dan kebebasan, ada rasa hangat yang menyelimuti momen itu.

2. Nilai kemanusiaan tumbuh dimana saja

idntimes.com
Para warga binaan Lapas Cilacap tengah melaksanakan sholat Idul Adha, Jumar (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Bagi warga binaan, Idul Adha bukan hanya soal ibadah, tetapi juga tentang rasa kebersamaan dan harapan. Suasana lebaran meski sederhana, mampu menghadirkan semangat baru bagi mereka yang sedang menjalani masa tahanan.

"Hari ini kami merasa seperti di rumah, dapat makan bareng, ngobrol, ketawa, rasanya sejenak lupa kalau kita sedang di dalam penjara," kata seorang warga binaan yang enggan disebut namanya.

Menurutnya , Idul Adha di Lapas Cilacap menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan bisa tumbuh di mana saja, bahkan di tempat yang terbatas, kehangatan dan semangat berbagi tetap bisa dirasakan.

3. Pengorbanan dalam hidup

idntimes.com
Suasana khusyu petugas dan warga binaan Lapas Cilacap saat sholat Idul Adha, Jumat (6/6/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Disebutkan, Idul Adha di Lapas Cilacap kali ini tak hanya tentang daging qurban atau mencari bagian spesial, lLebih dari itu, momen ini mengajarkan arti pentingnya kebersamaan dan pengorbanan dalam hidup, meskipun terkadang dihadapkan dengan keterbatasan.

"Kegiatan ini menjadi simbol bahwa nilai-nilai Idul Adha, seperti ikhlas, pengorbanan, dan kepedulian sosial, dapat tetap hidup dalam berbagai kondisi, bahkan di balik jeruji besi, semangat untuk berbagi dan saling menghargai tetap dapat ditemukan,"punkas Adi.

Share
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us