Semarang, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) membantah tudingan intervensi terhadap kegiatan diskusi mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Kehadiran prajurit TNI di sekitar lokasi diskusi disebut sebagai bagian dari tugas rutin aparat kewilayahan, bukan bentuk pembungkaman kebebasan akademik.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menanggapi viralnya kabar kehadiran seorang Babinsa dan pria tak dikenal di forum bertajuk “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” yang digelar Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang, Senin (14/4).
"Kehadiran Babinsa di sekitar kampus hanya untuk monitoring wilayah karena diskusi tersebut terbuka untuk umum dan tersebar pamfletnya. Itu sudah menjadi tugas Babinsa menjaga keamanan dan ketertiban," jelas Wahyu dalam keterangan resminya, Rabu (16/4/2025).