Semarang, IDN Times - Inovasi dan riset harus menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan di Jawa Tengah. Dengan demikian, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Jawa Tengah berupaya untuk menggandeng praktisi dan peneliti di bidang perencanaan.
Riset Harus Jadi Landasan untuk Perencanaan Pembangunan di Jateng

Intinya sih...
Inovasi dan riset menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan di Jawa Tengah.
Brida Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan IAP Provinsi Jawa Tengah untuk menggandeng praktisi dan peneliti di bidang perencanaan.
Tujuannya agar pembangunan di Jawa Tengah dapat lebih terarah dan berdampak positif bagi masyarakat.
1. Pengambilan keputusan berbasis bukti
“Guna mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti, maka inovasi dan riset harus menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan,” ungkap Kepala Bidang Kebijakan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Pemprov Jateng, Edi Wahyono.
Kolaborasi IAP Jateng, Brida Jateng, peneliti dan praktisi itu diwujudkan melalui peluncuran buku Jateng Planning Outlook 2025. Pada buku tersebut, terdapat kompilasi tulisan dari peneliti dan praktisi di bidang perencanaan yang mengulas isu dan dinamika pembangunan kewilayahan di Jateng serta merumuskan berbagai peluang strategis untuk mendukung pembangunan wilayah ke depan.
2. Pengambilan kebijakan juga melalui proses politik
Ketua IAP Jawa Tengah, Arif Gandapurnama menuturkan, dinamika dunia perencanaan kerap dihadapkan pada kenyataan bahwa pengambilan kebijakan tidak sepenuhnya didasarkan pada hasil riset, melainkan juga melalui proses politik sebagai bagian dari sistem demokrasi.
“Ini adalah sesuatu yang perlu kita sadari dan internalisasi sebagai bagian dari upaya pengembangan kebijakan yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
3. Fokus pada isu-isu di Jateng
Pada kesempatan tersebut, sejumlah penulis buku Planning Outlook 2025 menyoroti pentingnya solusi inovatif dalam pembangunan wilayah, dengan fokus pada isu-isu strategis seperti ekonomi kreatif, ketahanan pangan, industrialisasi, transportasi, serta penanganan banjir di wilayah pesisir Jawa Tengah.
Selanjutnya, pemaparan dan diskusi ditutup dengan komitmen bersama untuk terus menyinergikan agenda pembangunan daerah dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah dengan hasil riset dan kajian ilmiah. Upaya ini diharapkan menjadi pijakan dalam penyusunan kebijakan yang berdampak nyata dan berkelanjutan bagi kemajuan wilayah Jawa Tengah di masa depan.