RS Emirates-Indonesia Hospital, Ditarget Beroperasi 3 Bulan Lagi

Solo, IDN Times - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau progres pen bangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia Cardiology Hospital (EICH) di kawasan Solo Technopark, Kentingan, Jebres, Solo, Sabtu (23/11/2024). Dalam kunjungannya Menkes mengungkap rumah sakit tersebut akan dioperasikan dalam tiga bulan kedepan.
1. Menkes cek kesiapan fasilitas rumah sakit

Dalam tinjauannya, Menkes Budi berkeliling di seluruh ruangan di rumah sakit tersebut. Ia mengecek setiap detail fasilitas rumah sakit.
Pihaknya berharap, rumah sakit yang merupakan kerja sama pemerintah Republik Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) dapat menjadi standar fasilitas rumah sakit lain.
"Catatannya mudah-mudahan nanti semua rumah sakit milik Kemenkes sama Pemda sebagus ini gitu ya, desainnya sebaik ini," ungkap Budi.
Seperti diketahui, pembangunan RS tersebut, pemerintah Indonesia menggunakan anggaran dari dana hibah Pemerintah Uni Emirat Arab sebesar Rp230 miliar.
Bangunan hampir seluas 10.000 m2 tersebut terdapat beragam fasilitas yakni departemen klinik rawat jalan, 130 ruang rawat inap khusus, dan fasilitas canggih untuk memenuhi kebutuhan spesifik pasien kardiovaskular.
2. Menkes targetkan akan segera buka rumah sakit.

Melihat progres yang telah melebihi 90 presen, Menkes menargetkan pembangunan rumah sakit yang dilakukan sejak 2023 itu akan selesai dalam waktu satu bulan.
"Target beroperasi harusnya kalau saya lihat dari sisi infrastruktur mungkin beres sebesar paling lama satu bulan ya," ujarnya.
Namun pihaknya mengungkapkan pengoperasian rumah sakit baru akan dilaksanakan paling lambat tiga bulan kedepan. Hal itu lantaran pihaknya akan menyiapkan tenaga kesehatan untuk bertugas di EICH.
"Tapi kan kita mau ada dokter-dokternya, tenaga perawatnya, nah kita udah bicara sama (RSUP) Sardjito (Yogyakarta) supaya paling cepet adalah taruh ahli-ahli jantung Sardjito dan perawat-perawatnya kesini. Sehingga bisa langsung beroperasi. Saya harapkan tidak lebih dari tiga bulan harusnya sudah bisa berjalan," jelasnya.
3. Siapkan dokter ahli jantung ke EICH.

Pihaknya juga menuturkan, sejumlah tenaga kesehatan seperti dokter ahli jantung akan diambil dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito untuk pengoperasian EICH.
"Nanti kita Dr Sardjito kita pindahin kesini. Kan kita banyak dokter ya di Sardjito," ujarnya.
Hal itu karena pihaknya menilai dokter-dokter dari rumah sakit tersebut mumpuni dan dapat menjalankan tugas di rumah sakit baru itu.
"Karena saya juga enggak mau cari dokter baru, nanti dapatnya dokter yang tidak berpengalaman atau prakteknya sudah kebanyakan di beberapa tempat. Jadi saya pengin langsung dipindahin aja karena kan kita banyak dokter-dokter yang di sana," jelasnya.
Sementara terkait operasional Emirates Indonesia Cardiology Hospital akan berada di bawah Kementerian Kesehatan selama dua tahun. Selanjutnya, akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait operasional EICH.
"Nanti pengelolaannya di bawah Kemenkes dahulu selama dua tahun, habis itu nanti kita bicarakan supaya bisa langsung mulai transisinya," ungkapnya.