Potret Candi Borobudur (IDN Times/Dyar Ayu)
Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Syurya Deta Syafrie menyampaikan, selama ini memang wisatawan yang banyak datang ke Indonesia adalah dari Malaysia, China, dan Singapura.
“Kami sambut dengan sangat excited dengan penerbangan rute ke Malayisa dan Singapura tersebut. Kami ingin ini benar-benar menjadi semangat kita, untuk semakin meningkatkan pariwisata yang ada di Jawa Tengah. Jadi seperti kita ketahui bersama, bahwa turis asing paling banyak ini memang dari Malaysia, kemudian tingkat kedua dari China, dan selanjutnya dari Singapura. Jadi, dengan adanya penerbangan langsung dari negara-negara tersebut ini, kami berharap nanti jumlah kunjungannya semakin meningkat,” ungkapnya.
Disebutkannya tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Tengah mencapai 593.168 orang. Angka tersebut diharapkan akan bertambah, seiring dengan dibukanya penerbangan internasional.
“Dan kami sudah mulai melakukan berbagai kegiatan promosi pariwisata, kemudian sosialisasi segala macam sudah dilakukan, untuk menyedot animo wisatawan,” imbuhnya.
Deta menerangkan, Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang patut dikunjungi. Baik wisata alam, budaya, hingga kuliner. “Top wisata Jawa Tengah sampai sekarang ini masih di Borobudur, kemudian Prambanan, Dieng, Karimunjawa, Kota Lama, serta Gedong Songo. Gedong Songo ini merupakan salah satu destinasi wisata yang favorit dari orang-orang luar negeri, untuk di datangi,” terangnya.