Produk ber-SNI binaan dari Badan Standarisasi Nasional. (IDN Times/Larasati Rey)
Zakiyah mengatakan saat ini hampir 100 ribu UMK fi seluruh Indonesia yang sudah bergabung dalam SNI Bina UMK. Di Kota Solo sendiri sudah ada 85 UMK yang terdaftar, dimana 18 UMK diantaranya sudah mendapat fasilitas stempel SNI.
"Kita targetkan ada penambahan sampai 86 UMK lagi di Kota Solo sampai 2023 mendatang," katanya.
Menurutnya, sejauh ini kendala UMK mendapatkan stempel SNI adalah soal pemahaman terhadap konsep SNI, modal untuk konsistensi, dan promosi terhadap produk SNI bagi UMK.
“Tapi mendapatkan stempel SNI ada prosesnya. Mulai dari sosialisasi, bimbingan, penerapan standar, uji produk di laboraturium terakreditasi, baru kemudian diajukan ke lembaga sertifikasi. Durasi prosesnya tergantung UMK, kalau konsisten bisa cepat. Paling cepat sebulan. Kalau dimulai dari pembinaan, sekitar 3-6 bulan,” jelasnya.