Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_7131.jpeg
Anggota DPR RI fraksi PDIP Aria Bima meninjau SPPG Penumping di Kotta Barat, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Harus ada kolaborasi antara BGN dan Pemda untuk membenahi program MBG.

  • Sasaran program dinilai tepat sasaran dengan melibatkan berbagai pihak terkait.

  • Antar dinas perlu saling gotong royong untuk menyukseskan program makan siang gratis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Aria Bima optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan berhasil meski banyak menemui kendala pada tahap awal.

Menurutnya program prioritas Prabowo-Gibran tersebut dinilai tepat sasaran.

1. Harus ada kolaborasi antara BGN dan Pemda.

Anggota DPR RI Fraksi PDIP Aria Bima.(IDN/Times)

Hal tersebut diungkapkan oleh Aria Bima saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Laweyan, Kota Barat, Solo, ia mengatakan meski program MBG sudah berjalan di beberapa daerah, namun harus ada pembenahan-pembenahan di beberapa hal.

"Saya percaya untuk tahap-tahap awal mungkin ada sedikit hal-hal yang ada kurang beres. Tetapi kalau kemudian itu dibenahi dengan berbagai perbaikan, program strategis nasional pemerintahan Pak Prabowo Mas Gibran tentang makan siang bergizi gratis akan berhasil, ya," jelasnya, Jumat (17/10/2025).

Usai melakukan peninjauan di sejumlah SPPG di Sukoharjo dan Solo, Wakil Ketua Komisi II DPR RI  tersbeut yakin program tersebut akan sukses, karena adanya koordinasi antar stakeholder.

"Apalagi sejak kemarin saya didampingi oleh ASN. Saya didampingi oleh kawan-kawan dari Pemkot, ya," jelasnya.

"Ada kolaborasi antara BGN (Badan Gizi Nasional), untuk program makanan bergizi nasional dengan pemkot, dengan pemerintah daerah, harus betul-betul melakukan berbagai koordinasi," sambungnya.

2. Sasaran program dinilai tepat sasaran.

SPPG Penumping di KottaBarat, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Aria Bima mengatakan jika sasaran program MBG dinilai sudah cukup jelas. Dimana Kepala Dinas Pendidikan, hingga Dinas Kesehatan di daerah sudah terlibat untuk bersama-sama mensukseskan program MBG.

"Tadi saya pak camat mendampingi, ya. Kemarin pak lurah mendampingi. Jadi ini harus dikerjakan secara bersama-sama. Tidak bisa hanya dikerjakan badan yang vertikal saja, tetapi untuk pemerintah daerah beserta dinas-dinasnya harus terlibat. Ini untuk lebih menjamin kepastian baik kualitas gizinya, juga pengawasan dalam proses menyiapkan makanannya," jelasnya.

Aria Bima menambahkan pentingnya sertifikasi halal selain sertifikasi dari laik sehat yang harus dimiliki setiap dapur untuk menyakinkan makanan yang diolah halal dan bersih.

"Audit dari bahan baku datang sampai tadi saya ngecek cara membersihkan  lapaknya itu ya dengan air panas, kemudian masuk oven sampai disiapkan nanti untuk diracik makanannya kembali," katanya.

3. Antar dinas perlu saling gotong royong.

SPPG Penumping di KottaBarat, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Pemerintah sendiri tengah menyiapkan anggaran sekitar 325 triliun untuk program makan siang gratis. Untuk itu ia menekankan pada infrastrukturnya harus benar-benar diperhatikan, atau tidak asal-asalan.

"Semua harus memenuhi prasyarat dan semoga sampai tahun akhir 2025 ini target pemerintah untuk memberikan hampir sekitar Rp56 juta asupan makan siang gratis ini bisa tercapai," kata Aria Bima.

"Saya percaya kalau ini ditangani antara badan yang ada dan kolaborasi dengan pemerintah daerah tentu akan bisa tercapai target tersebut," sambungnya.

Menurutnya adanya kolaborasi dan koordinasi antar lembaga dan pemerintah daerah bisa menjadi jembatan kesusksesan program makan bergizi gratis.

Editorial Team