Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasar Rangkasbitung, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Semarang, IDN Times - Para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) guna mengoptimalkan fungsi Perum Bulog agar dapat mengendalikan gejolak harga bahan pangan yang terjadi saat ini.

Seperti diketahui semua harga sayuran melonjak sejak dua pekan terakhir. Bahkan, untuk harga cabai rata-rata mengalami kenaikan 50-60 persen menjadi kisaran Rp80 ribu-Rp100 ribu per kilogram. 

1. Sayuran dan cabai mahal karena gangguan cuaca

ilustrasi sayuran di pasar (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Ketua APPSI Jawa Tengah, Suwanto, nyatakan harga bahan pokok belakangan ini banyak kendala yang datang dari pertanian yang panen. 

Perubahan cuaca yang sangat drastis juga menyebabkan pertanian cepat terserang serta terserang hama. 

"Kalau saya melihat ini kan akibat gangguan pada cuaca sehingga banyak lahan yang gagal panen. Seharusnya pemerintah punya kepedulian untuk meringankan beban para pedagang pasar tradisional. Upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah ya dengan meningkatkan fungsi Perum Bulog," ujar Suwanto kepada IDN Times, Jumat (10/6/2022). 

2. Bulog harus sediakan cold storage untuk tampung sayuran yang dipanen

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Ia menambahkan dengan adanya kenaikan bahan pokok yang relatif tinggi pertumbuhan perekonomian mikro menjadi tersendat. 

Ia menambahkan bahan-bahan yang diperlukan pemerintah untuk mengatasi harga pokok terutama sayuran, tepung terigu dan cabai karena situasi saat ini terasa lemas para pedagang. 

"Saya meminta Bulog agar berfungsi lebih dimaksimalkan lagi. Bulog harus manfaatkan cold storage atau gudang pendingin agar dapat menyimpan sayuran atau cabai yang sudah dipanen biar tidak mudah membusuk," terangnya. 

3. APPSI minta pemerintah cari solusi yang matang

ilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Ia menyatakan para pelaku sering disalahkan karena dianggap sebagai penimbun bahan pokok. Padahal, pemerintah bisa membuat regulasi yang baru untuk menurunkan harga bahan pokok. 

APPSI saat ini menyatukan harga cabai naik menjadi Rp100 ribu untuk jenis rawit setan. Tak hanya itu, harga sayuran juga mahal karena pasokannya terganggu. 

Untuk harga tepung yang dialami, katanya dipicu adanya invasi Rusia ke wilayah Ukraina. 

"Ukraina kan produsen tepung sebesar 70 persen ke seluruh dunia. Nah, ketika di sana sedang dilanda perang otomatis pasokan ke negara-negara lainnya terganggu. Saya rasa pemerintah pusat harus bertindak yang tepat. Solusi yang matang jangan mudah terombang-ambing oleh gejolak dari negara lain. Agar kebutuhan pangan di negera kita menjadi aman dan stabil. Jangan menyalahkan pedagang karena menimbun atau sejenisnya," tegasnya. 

Editorial Team