Seorang pengurus Pasar Karangayu Semarang memakai toak untuk menginformasikan pembelian minyak goreng curah hasil operasi pasar Disperindag. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Kondisi serupa dialami seorang pedagang sembako di lapak Blok D-23 Pasar Karaganyu Semarang, Eko Budi. Ia mengeluhkan pasokan minyak goreng yang kini seret. Sementara di sisi lain, harganya naik berlipat-lipat.
"Yang nyari minyak goreng kemasan sekarang banyak banget, cuman kiriman barangnya yang seret. Pas dapat minyaknya, harganya sudah tembus Rp25 ribu sampai Rp48 ribu untuk isi satu dan dua liter. Kalau yang curah kita gak sanggup soalnya udah mahal," bebernya.
Ia menyayangkan bahwa operasi pasar yang diadakan Disperindag selama ini tidak berjalan maksimal. Dengan harga minyak goreng yang meroket naik, Eko dibuat kebingungan.
"Saya kemarin sempat dapat Sanco dos isi 18 biji langsung habis. Habis gitu gak ada supliyer yang ngirimin lagi. Saya kecewa kebijakan pemerintah gak jelas malah bikin kita bingung semua. Dengan datangnya bulan puasa pasti semua harga sembako tambah mahal lagi. Gak mungkin bisa turun," tukasnya.