Sekda Jateng Akui Banjir Sayung Demak Dipicu Penggunaan Air Tanah

Intinya sih...
Problem di Pantura disebabkan penggunaan air tanah yang terus menerus
Jateng memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional
Dewan Nasional KEK berjanji memberikan kemudahan fiskal dan mendorong digitalisasi untuk menurunkan biaya produksi
Semarang, IDN Times - Banjir yang berhari-hari melanda jalur Pantura Kabupaten Demak dipengaruhi masifnya penggunaan air tanah. Sekda Jawa Tengah, Sumarno mengatakan kerusakan lingkungan yang ada saat ini telah berdampak ke semua lini masyarakat.
Pihaknya menuturkan Jawa Tengah belakangan punya pekerjaan rumah yang berat dalam mengatasi persoalan di jalur Pantura Demak.
"Kami di Jateng punya PR berat terkait kondisi di pantura. Saat ini kondisi yang lagi ramai di Sayung. Kalau rob kedaratannya sudah lebih jauh," katanya saat memaparkan kondisi terkini di Sayung dalam acara media gathering Schneider Electric bertemakan Make Sustainable Impact with Digitalization di Hotel Padma Semarang, Jalan Teukur Umar Kecamatan Candisari, Kamis (12/6/2025).
1. Problem di Pantura karena gunakan air tanah
Ia mengungkapkan persoalan di Pantura Demak disebabkan faktor yang terus-menerus terjadi karena pemanfaatan air tanah.
Terlebih lagi di bulan Mei merupakan suhu tertinggi yang belum pernah dialami bumi dan ada dampak pemanasan global.
"Problem di Pantura kondisi exiting saat ini karena menggunakan air tanah. Sehingga efisiensi penggunaan air tanah jadi PR kita bersama. Kita sedang koordinasi dengan pemerintah pusat bahwa air tanah ini musti dibenahi dengan menggunakan sistem air permukaan atau air baku," tambahnya.
2. Jateng punya peran strategis tumbuhkan ekonomi nasional
Lebih jauh ia mengingatkan bahwa setiap masalah kerusakan lingkungan yang ditimbulkan diperlukan kepedulian bersama untuk mencari jalan keluarnya dengan baik. "Betapa kerusakan lingkungan punya dampak pada kita semua," ujarnya.
Di sisi lain melalui penguatan infrastruktur, transformasi kawasan industri, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Jawa
Tengah terus berperan aktif sebagai motor penggerak industri nasional yang adaptif terhadap teknologi.
Menurutnya, Jawa Tengah memiliki peran strategis dalam penumbuhan industri nasional. Sebab, Jateng memiliki keunggulan dalam infrastruktur logistik, tenaga kerja yang kompetitif dan kawasan industri yang tersebar di berbagai daerah.
"Kami juga mendorong pertumbuhan industri yang selaras dengan prinsip green growth, ini akan menghasilkan nilai ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan," kata Sumarno.
3. Dewan Nasional KEK janji berikan kemudahan fiskal
Bambang Widjanarko, Kepala Biro Pengendalian Kawasan Ekonomi Khusus Sekjen Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus berkata dengan menerapkan sistem digitalisasi setidaknya bisa menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi.
"Kita juga berikan kemudahan fiskal dan pengawasan kita juga gunakan sistem keamanan KIK yang terkoneksi dengan layanan kepabean. Ini sebuah terobosan juga seperti KEK Kendal dan Batang. Dan Gresik juga bisa mengembangkan KEK," paparnya.