Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menggelar kegiatan Character Building ESQ bertajuk “PPDS yang Bermartabat dan Bermanfaat Menuju Indonesia Emas” untuk  Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan PPDS Subspesialis, FK Undip di Muladi Dome Undip, Sabtu (4/01/2025). (dok. Undip)
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menggelar kegiatan Character Building ESQ bertajuk “PPDS yang Bermartabat dan Bermanfaat Menuju Indonesia Emas” untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan PPDS Subspesialis, FK Undip di Muladi Dome Undip, Sabtu (4/01/2025). (dok. Undip)

Intinya sih...

  • Perlu perubahan pandangan masuk FK agar lebih inklusif

  • Sekda senang FK Undip promosikan pola hidup sehat

  • Medica Run diselingi pemeriksaan gratis untuk deteksi dini penyakit

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan kekurangan tenaga dokter baru bisa terpenuhi tiga dekade ke depan. Sebab angka kekurangan tenaga dokter memang sangat banyak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno menuturkan Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal jumlah dan distribusi tenaga medis, khususnya dokter.

Menurutnya, dengan kapasitas pendidikan kedokteran saat ini, kebutuhan dokter umum maupun spesialis baru bisa terpenuhi sekitar tiga dekade ke depan.

“Kebutuhan dokter di Indonesia masih jauh dari cukup. Kalau dengan produksi dokter yang sekarang, bisa sampai 30 tahun baru terpenuhi,” ujar Sumarno, saat menghadiri ajang lari amal “Medica Run: Run for Charity” yang digelar dalam rangka Dies Natalis ke-64 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Minggu (5/10/2025).

1. Saatnya ubah anggapan masuk FK suatu yang menakutkan

ilustrasi Fakultas Kedokteran Undip (youtube.com/FK-UNDIP)

Ia pun menyoroti pentingnya peran fakultas kedokteran di berbagai universitas dalam mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter di Indonesia.

Ia berharap, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bisa menjadi salah satu motor penggerak untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter di Tanah Air.

Ia juga menekankan pentingnya menjadikan pendidikan kedokteran lebih inklusif dan ramah bagi masyarakat.

“Ubah anggapan bahwa masuk kedokteran bukan sesuatu yang mahal atau menakutkan. Fakultas kedokteran harus bisa hadir lebih ramah di tengah masyarakat,” tegasnya.

2. Sekda senang FK Undip promosikan pola hidup sehat

Sekda Jateng Sumarno tos bareng peserta event medical run di Undip Tembalang Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Pesan yang disampaikan Sumarno sejalan dengan komitmen Gubernur Jawa Tengah yang terus mendorong penguatan layanan kesehatan dan pemerataan tenaga medis di seluruh daerah.

Dalam kesempatan itu, Sumarno turut mengapresiasi inisiatif Fakultas Kedokteran Undip yang mengadakan acara dengan memadukan olahraga dan aksi sosial. Menurutnya, olahraga seperti ini bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial.

“Kegiatan olahraga seperti Medica Run ini adalah salah satu upaya kami dari Pemprov Jawa Tengah untuk mempromosikan pola hidup sehat. Kalau ingin maju, maka kita harus mulai dari sehat dulu,” katanya.

3. Medica Run diselingi pemeriksaan gratis

Seorang security berjalan di depan peserta Medica Run di ruas jalan menuju Undip Tembalang Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Acara Medica Run diikuti sekitar 1.250 peserta, terdiri dari kategori 5K dan 3K Fun Run.

Kegiatan ini juga membawa misi sosial, sebagian pendapatan dari acara ini akan digunakan untuk kegiatan amal, pemeriksaan kesehatan gratis, dan lainnya. Pemeriksaan tersebut mencakup deteksi dini tumor dan kanker payudara serta edukasi kesehatan kepada warga.

Editorial Team