Semarang, IDN Times - Sekolah Rakyat di Kota Semarang masih kekurangan siswa. Dari 100 kursi yang tersedia untuk jenjang SD dan SMA hingga kini belum terpenuhi.
Sekolah Rakyat di Semarang Masih Kekurangan Siswa, Ini Penyebabnya

Intinya sih...
Sekolah Rakyat di Semarang masih kekurangan siswa
Dari 100 kursi yang tersedia untuk jenjang SD dan SMA belum terpenuhi
Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti
1. Kekurangan siswa di jenjang SD dan SMA
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan, pada masing-masing jenjang tersedia 50 kursi untuk SD dan 50 kursi untuk SMA.
‘’Namun, saat ini di jenjang SD baru ada 38 calon siswa, sedangkan jenjang SMA ada 36 calon siswa. Artinya, di jenjang SD kekurangan 12 siswa dan SMA kurang 14 siswa,’’ ungkapnya, Rabu (10/9/2025).
Hingga saat ini pembelajaran di Sekolah Rakyat di Semarang belum dimulai. Namun, untuk mengisi kekurangan siswa tersebut, Dinas Pendidikan akan mencari dari warga prasejahtera yang masuk kategori desil 1 dan desil 2 atau mereka yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
2. Prioritaskan siswa dari kategori miskin ekstrem
“Kami prioritaskan dari warga kategori desil 1 dan 2 dulu atau yang masuk miskin ekstrem untuk kekurangan siswanya,” tutur Bambang.
Sementara, pembelajaran Sekolah Rakyat di Semarang akan digelar di sekolah Vokasi milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau BLK. Sembari menunggu gedung Sekolah Rakyat yang sedang dibangun di kawasan Rowosari Kecamatan Tembalang rampung akhir tahun ini.
Kemudian, terkait tenaga pengajar atau guru yang mengajar di Sekolah Rakyat, Dinas Pendidikan menunggu keputusan dari Kementerian Sosial.
3. Rekrutmen guru dilakukan Kemensos
“Kalau guru itu rekrutmen Kemensos. Kita hanya terima saja dan memang guru-guru nanti dari Kota Semarang termasuk kepala sekolahnya itu nanti salah satu guru di Kecamatan Mijen yang terpilih,” tuturnya.
Sementara, proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat saat ini belum dimulai karena menunggu kelengkapan kuota siswa dan para tenaga pengajar.
“Belum mulai (belajar mengajar) saat ini masih pendataan. Mulainya nanti kami menunggu dari Kemensos. Mudah-mudahan ya dalam waktu dekat sambil menunggu pembangunan yang di Rowosari,” tandas Bambang.