Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sekolah-sekolah Mangkrak di Jateng Diubah Jadi Kopdes Merah Putih

IMG_20250610_113555.jpg
Kepala Dinkop UMKM Jawa Tengah Eddy Sulistyo Braminyanto saat ditemui di lokasi retret kepala dinas BPSDM Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Dinkop UMKM Jateng memetakan sekolah kosong untuk kantor kopdes merah putih, termasuk aset di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
  • Puskesmas akan disinkronkan dengan layanan kopdes, sementara 30% desa sudah membentuk badan hukum.
  • Kopdes merah putih akan menyediakan layanan sembako, simpan pinjam, pupuk, klinik, apotek desa, kantor koperasi, dan layanan unggulan lainnya di tiap desa.

Semarang, IDN Times - Sejumlah sekolah yang dalam kondisi kosong di Jawa Tengah nantinya akan dimanfaatkan sebagai lokasi koperasi desa (kopdes) merah putih. Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkop UMKM) Jawa Tengah saat ini sedang memetakan tempat-tempat sekolah yang dirasa masih mangkrak termasuk kepemilikan asetnya di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

1. Dinkop sedang petakan sekolah yang kosong

Ilustrasi belajar di sekolah (pexels.com/C.T. PHAT)
Ilustrasi belajar di sekolah (pexels.com/C.T. PHAT)

Kepala Dinkop UMKM Jateng, Eddy Sulistyo Braminyanto mengungkapkan sekolah yang berpotensi digunakan sebagai kantor kopdes merah putih ialah beberapa lokasi sekolah dasar yang kini sudah tidak digunakan lagi. 

"Lokasi kopdesnya kami sedang memetakan aset-asetnya dimana saja. Tentunya desa juga punya aset. Kami di propinsi kabupaten juga ada aset. Sekarang ini kita perlu kantor-kantor dulu nih. Kita butuh aset yang bisa didayagunakan misal ada SD SD kosong bisa digunakan. Kantor desa kosong juga bisa. SD kosong miliknya aset kabupaten kota itu bisa dimanfaatkan. Kita sudah mapping dan dikoordinasikan," tutur Bram sapaan akrabnya kepada IDN Times, Rabu (11/6/2025). 

2. Kegiatan puskesmas akan disinkronkan dengan kopdes

Ruang rawat inap puskesmas di Palembang (Dok. Kominfo Palembang)
Ruang rawat inap puskesmas di Palembang (Dok. Kominfo Palembang)

Lebih jelas lagi pihaknya juga memanfaatkan puskesmas yang akan diintegrasikan dengan layanan kopdes. Nantinya puskesmas yang punya aset potensial akan dibentuk unit usaha untuk dioperasikan secara pararel dengan jenis usahanya kopdes. 

"Kita akan koordinasi sama Dinkes minta data puskesmas pembantu yang bisa kita gabung jadi unit usahanya kopdes. Kerangka riilnya seperti itu," katanya. 

3. Ada 30 persen desa sudah bentuk badan hukum

illustrasi Desa Wisata Mbulak Wilkel (take by Nur Sulistiyo Nugroho)
illustrasi Desa Wisata Mbulak Wilkel (take by Nur Sulistiyo Nugroho)

Sejauh ini dari data musyawarah desa khusus (musdesus) dan musyawarah kelurahan khusus (muskelsus), untuk proses pembentukan susunan anggota kopdes merah putih per 30 Mei 2025 kemarin telah selesai 100 persen. 

Total desa dan kelurahan yang mengadakan musdesus sebanyak 8.563 titik. Rinciannya ada 7.810 desa dan 780 kelurahan. Tahapan bulan ini sampai Juli ialah mengerjakan pengesahan administrasi badan hukum melalui notaris. 

"Sekarang kami sedang proses pengesahan administrasi badan hukum di notaris. Kami sekarang sudah tercapai 33 persen atau 3.051 desa dan kelurahan. Dan itu masih ada 20 hari menyelesaikan pencatatan notaris sampai akhir Juli," akunya. 

4. Kopdes merah putih jual sembako, pupuk sampai buka apotek desa

ilustrasi warung sembako mini (unsplash.com/Wonderlane)
ilustrasi warung sembako mini (unsplash.com/Wonderlane)

Disinggung soal layanan kopdes merah putih di Jawa Tengah, pihaknya telah merancang tujuh layanan utama yang bisa dinikmati masyarakat desa dan kelurahan. Ketujuh layanan itu antara lain penjualan sembako, simpan pinjam, penjualan pupuk, klinik, apotek desa, kantor koperasi dan layanan unggulan lainnya di tiap desa. 

Untuk mewujudkan Ketujuh layanan itu pihaknya sedang melobi PT Pos, Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia guna berkolaborasi menyiapkan segala kebutuhan barangnya. 

"Kita sedang mendetailkan prioritas desa masing-masing. Apakah dia ada si sektor riil atau di sektor lain. Maka kami sedang menyiapkan secara pararel. Layanannya nanti ada sembako, ada klinik, ada apotek desa, ada simpan pinjam, ada kantor koperasi, ada sektor unggulan desa masing-masing akan kita kurasi. Semoga dalam waktu cepat akan kita tentukan pagu anggarannya," paparnya. 

"Sekarang kami sedang menyosialisasikan kopdes. Karena ada tujuh layanan kita ketemu Bulog, PT pos, perbankan, PT pupuk," sambungnya. 

5. TNI Polri dan semua warga bisa gabung di kopdes

TNI Tanggap Banjir
TNI Tanggap Banjir

Eddy menambahkan bahwa keanggotaan Kopdes Merah Putih bersifat inklusif. Semua warga desa bisa terlibat tanpa memandang latar belakang pekerjaan.

"Baik TNI, Polri, ASN, maupun masyarakat swasta bisa bergabung, asalkan mereka adalah warga desa tersebut," jelasnya.

Dengan kesiapan penuh ini, ia berharap dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui koperasi berbasis kebutuhan riil masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us