Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga berjalan di jalan yang terendam banjir di area permukiman rumahnya di Jalan Tambakrejo, Kelurahan Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Warga berjalan di jalan yang terendam banjir di area permukiman rumahnya di Jalan Tambakrejo, Kelurahan Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Intinya sih...

  • Genangan air mengganggu transportasi warga

  • Jalur Pantura Kaligawe terendam lagi

  • Dampak dari drainase yang tersumbat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times — Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sejak Selasa (28/10/2025) pagi kembali menyebabkan sejumlah wilayah di ibu kota Jawa Tengah itu tergenang banjir, setelah sehari sebelumnya sempat surut. Genangan air dengan ketinggian antara 30--90 sentimeter dilaporkan terjadi di berbagai titik jalan utama wilayah Timur dan Utara Kota Semarang. Mulai dari Bundaran Bubakan, Jalan MT Haryono, Arteri Soekarno-Hatta, Jalan Pengapon, hingga Jalan Kaligawe yang menjadi jalur strategis penghubung Semarang dan Demak.

1. Genangan ganggu transportasi warga

Pengendara sepeda motor melintasi banjir yang merendam di area permukiman warga di kawasan Jalan Dong Biru, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Pantauan di lapangan menunjukkan genangan cukup tinggi terjadi di kawasan Bundaran Bubakan, tepatnya di ujung Jalan MT Haryono. Kemudian di depan Depo Pertamina Pengapon.

Air yang menggenang di beberapa ruas dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter membuat kendaraan bermotor yang melintas dari arah selatan ke utara terpaksa memutar balik untuk menghindari mogok.

Salah seorang warga, Agus Prasetyo (38), pengendara ojek daring, mengaku sudah dua hari kesulitan melintasi kawasan tersebut.

“Kemarin sempat surut, tapi pagi ini naik lagi. Kalau motor dipaksa lewat, pasti mati mesinnya,” ujarnya saat ditemui di kawasan Bubakan.

Kondisi serupa juga terjadi di Jalan Arteri Soekarno-Hatta. Salah satu akses utama menuju pelabuhan dan kawasan industri. Genangan air membuat arus lalu lintas melambat dan sejumlah pengemudi harus menunggu petugas membuka jalur yang relatif lebih dangkal.

2. Jalur Pantura Kaligawe terendam lagi

Pengendara sepeda motor melintasi banjir yang merendam di area permukiman warga di kawasan Jalan Dong Biru, Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sementara itu, di wilayah timur Kota Semarang, banjir kembali merendam Jalan Kaligawe, jalur utama Pantura yang menghubungkan Semarang dan Kabupaten Demak. Padahal, genangan di kawasan tersebut sempat surut pada Senin (27/10/2025) malam.

Menurut Kapolsek Genuk Kompol Rismanto, hujan deras yang turun sejak pagi menyebabkan air kembali naik dengan cepat.

“Titik terparah masih di depan RSI Sultan Agung, dengan kedalaman air mencapai 80 hingga 90 sentimeter,” ujarnya.

Ia menjelaskan, hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang masih dapat melintas di ruas jalan itu. Sementara kendaraan kecil, seperti mobil pribadi dan sepeda motor, sangat berisiko jika tetap memaksa menerobos banjir.

“Kami imbau pengguna jalan dari arah Semarang ke Demak atau sebaliknya untuk mencari jalur alternatif, karena kondisi air masih tinggi dan arus cukup deras,” tambah Rismanto.

3. Mencari jalur alternatif ke Demak

Foto udara sejumlah kendaraan melaju perlahan melewati banjir di jalur utama pantura Semarang-Surabaya, Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025). (ANTARA FOTO/Aji Styawan)

Polisi, lanjutnya, terus melakukan pengalihan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan.

Jalur alternatif yang disarankan bagi pengguna jalan menuju Demak adalah melewati Tol Semarang–Demak atau jalur alternatif Genuk–Sayung yang kondisinya lebih aman.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melintas di genangan tinggi. Lebih baik menunggu air surut agar tidak terjadi kerusakan kendaraan atau kecelakaan,” tutur Rismanto.

Editorial Team