Semarang, IDN Times - Ada pemandangan dan suasana yang berbeda di Mal The Park Semarang, Minggu (12/10/2025) siang. Setiap lantai pusat perbelanjaan di Semarang Barat itu ramai dengan para penari berusia anak-anak hingga anak muda yang mengenakan kostum dan riasan meriah.
Semarang Berjoget, 750 Penari Rayakan Hari Menari 2025 di Mal The Park

Intinya sih...
750 penari merayakan Hari Menari 2025 di Mal The Park Semarang.
Pusat perbelanjaan ramai dengan penari berusia anak-anak hingga anak muda.
Para penari mengenakan kostum dan riasan meriah.
1. Ratusan penari ikuti kompetisi Indonesia Menari 2025
Lalu, mereka secara berkelompok menari dengan lincah saat musik mengalun. Tak lupa wajah ceria mereka menebar senyum saat tampil dan disaksikan pengunjung mal. Sungguh ramai dan menghibur sekali siang itu.
Ternyata, sebanyak 750 penari dari berbagai daerah di Jawa Tengah sedang merayakan Hari Menari Indonesia yang diperingati setiap 12 Oktober. Mereka datang dari beragam latar belakang, mulai dari generasi milenial, sanggar tari, komunitas pecinta tari, hingga perwakilan sekolah dan universitas.
Mereka bersama-sama menampilkan kemampuan menari terbaik mereka yang pada kesempatan itu juga dilombakan pada gelaran Indonesia Menari 2025 yang diselenggarakan Indonesia Kaya. Kompetisi menari itu memperebutkan total hadiah puluhan juta rupiah persembahan Indonesia Kaya.
2. Hidupkan kembali kekayaan seni pertunjukkan Indonesia
Program Manager Indonesia Kaya, Billy Gamaliel mengatakan, ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga perayaan yang menghidupkan kembali kekayaan seni pertunjukan Indonesia melalui pendekatan yang modern dan interaktif.
‘’Memasuki penyelenggaraan ke-10, Indonesia Menari tahun ini semakin istimewa karena sekaligus menjadi bagian dari perayaan 12 tahun Galeri Indonesia Kaya. Sejak dimulai pada 2012, Indonesia Menari konsisten menjadi wadah apresiasi tari Nusantara yang dikemas dengan format modern, segar, dan inklusif,’’ terang Billy.
Untuk diketahui, tahun 2025 ini Indonesia Menari hadir dalam bentuk tarian kelompok yang terdiri dari minimal lima orang dan maksimal tujuh orang yang bisa diikuti oleh siapapun tanpa batasan usia dan latar belakang.
Seluruh peserta diwajibkan menggunakan kostum bertema etnik modern dan membawakan koreografi tarian tersebut tanpa boleh diubah, tetapi untuk pola lantai dan komposisi dalam koreografi boleh dikembangkan oleh peserta.
3. Koreografi diiringi medley 8 lagu daerah
Sedangkan, Indonesia Menari 2025 hadir dengan koreografi khusus karya Bathara Saverigadi Dewandoro, seorang penari, koreografer, dan sutradara drama wayang. Dalam karyanya, Bathara menonjolkan detail gerakan tangan khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Koreografi tersebut diiringi medley 8 lagu daerah yang diaransemen modern oleh Alffy Rev, yaitu Sinanggar Tulo, Sumatera Utara; Kicir-Kicir, DKI Jakarta; Cing Cangkeling, Jawa Barat; Anging Mamiri, Sulawesi Selatan; Rek Ayo Rek, Jawa Timur; Indung-Indung, Kalimantan Timur; Si Patokaan, Sulawes Utara; dan Rasa Sayange, Maluku, menciptakan harmoni unik antara tradisi dan musik kontemporer.
Adapun, tidak hanya di Semarang, Indonesia Menari 2025 ini juga diselenggarakan serentak di 11 kota di seluruh Indonesia dengan tujuan memperluas akses partisipasi budaya bagi masyarakat. Kota yang berpartisipasi antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Palembang.
4. Ketertarikan generasi muda belajar menari masih tinggi
Lalu, untuk pertama kalinya menyambangi lima kota baru, yaitu Surabaya, Balikpapan, Manado, Bekasi, dan Karawang. Total lebih dari 8.000 peserta yang turut ambil bagian dalam ajang tahunan ini.
Koreografer Professional dan Penari Tradisional Indonesia, Rosmala Sari Dewi yang hadir sebagai juri di Kota Semarang mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian untuk melestarikan budaya Indonesia.
‘’Peserta tampak antusias dan kreatif selama mengikuti acara Indonesia Menari 2025. Ini membuktikan bahwa budaya tradisional dari bangsa Indonesia masih digemari oleh generasi muda. Ketertarikan mereka belajar menari masih sangat tinggi, wadah untuk mereka belajar juga masih banyak,’’ ujarnya.
5. Tiga kelompok raih juara Indonesia Menari 2025
Selanjutnya, Direktur Utama Mal The Park Semarang, Teges Prita Soraya menyampaikan, pihaknya sejak awal membuka Mal The Park di Semarang berkomitmen untuk mewadahi dan mendukung kegiatan budaya Indonesia agar tidak punah.
‘’Tidak hanya Indonesia Menari, kami secara terjadwal juga menggelar acara budaya lainnya. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga berbagai negara untuk mengenalkan ke masyarakat Semarang,’’ ujarnya.
Sementara, dalam kompetisi Indonesia Menari 2025, tiga kelompok yang berhasil menjadi pemenang antara lain Silak Dance Crew (Juara I), Dancing Girls (Juara II), Swastika (Juara III).