Semarang, IDN Times - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan dengan jumlah populasi 1,7 juta di Semarang, maka kondisinya akan berat bila dilakukan lockdown saat pandemik virus Corona (COVID-19). Ia menjelakan untuk hari kerja saja jumlah penduduknya membengkak menjadi 2,5 juta orang karena banyak yang mengandalkan pekerjaan di Kota Semarang.
"Semarang ini ibukota provinsi dan penduduknya berjumlah 1,7 juta orang, sedangkan di hari kerja bisa mencapai 2,5 juta orang. Maka kalau kita lakukan lockdown, tentunya perekonomian akan turun drastis. Imbasnya kehidupan warga lokal nantinya akan semakin berat," ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya, saat ikut diskusi webinar dengan kampus USM, Sabtu (13/6).