IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Masrukan mengatakan, Mbah Moen selama puluhan tahun telah menanamkan ideologi Pancasila yang bernafaskan religius dalam tubuh partainya. Satu ajaran yang ia kenang hingga saat ini yaitu menghargai perbedaan pendapat tanpa harus tercerai berai.
Ajaran yang satu ini, katanya pernah diterapkan saat PPP terjadi dualisme kepemimpinan. Satu kubu muncul PPP versi Muhamamd Romahurmuziy, serta sisi lain ada kubu PPP Djan Faridz.
Ia bilang saat dualisme muncul, anak-anak Mbah Moen pun ikut dalam dua kubu tersebut. Seperti diketahui, Gus Wafi merupakan pendukung setia PPP Djan Faridz sedangkan Gus Yasin yang notabene Wagub Jateng memilih ikut PPP versi Rommy.
"Di lingkungan keluarganya, almarhum juga menanamkan ajaran politik santun, etis namun menghargai perbedaan pendapat. Maka ketika anaknya berada di dua kubu yang berbeda lalu kita bertemu dalam satu forum, tidak ada gontok-gontokan. Ajaran berpolitik inilah yang harus kita teladani," kata Masrukan lagi.