Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250914-WA0049.jpg
Aksi solidaritas bagi Astra yang menjadi korban tindakan pemukulan saat berpraktik di RSI Sultan Agung Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Kuasa hukum dokter Astra lanjutkan proses hukum

  • Serahkan bukti visum dan saksi ke Polda Jateng

  • IDI Jateng kecam aksi kekerasan terhadap dokter Astra

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Tak kurang 1.000 pengacara dari berbagai daerah turut memberikan pendampingan bagi dokter spesialis anestesi RSI Sultan Agung Semarang, dokter Astrandaya Ajie yang melaporkan kasus kekerasan yang dialaminya pada awal bulan ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pemukulan dilakukan dosen FH Unissula Dias Saktiawan terhadap dokter Astra saat proses persalinan di RSI Sultan Agung.

1. Kuasa hukum dokter Astra lanjutkan proses hukum

Jajarannya manajemen RSI Sultan Agung Semarang bertemu beberapa petugas di depan IGD. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kuasa hukum dokter Astra, Wahyu Rudi Indarto SH mengatakan, aksi kekerasan terhadap tenaga medis seperti dokter spesialis tak bisa dibiarkan begitu saja karena profesi yang dijalani kliennya merupakan tugas mulia yang menyelamatkan nyawa ibu dan janinnya.

"Yang menyatakan ada seribu advokat yang ikut mendampingi kasus hukum klien kami, dan sudah ada 40 advokat yang memberikan kuasa atas kasus ini," kata Wahyu saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (25/9/2025).

2. Serahkan bukti visum dan saksi ke Polda Jateng

Pintu depan IGD RSI Sultan Agung Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Saat ini proses laporan kekerasan di Polda Jateng masih terus berlanjut. Tahap pengaduan juga masih berproses.

Pihaknya menghormati niatan kliennya yang kepengin memproses kasus kekerasan tersebut hingga tuntas.

Para saksi saat ini telah diperiksa penyidik Polda Jateng. "Ini kan masih pengaduan, saksi saksi sedang diperiksa. Mediasi masih berjalan ya, tapi proses hukum dari klien kami tetap berjalan di tahap penyelidikan," katanya.

Untuk alat buktinya, katanya telah dilengkapi untuk diuji tahap penyelidikan. Termasuk menyerahkan surat visum kliennya, pemberian keterangan para saksi, alat bukti rekaman video dan surat-surat pendukung barang bukti lainnya.

Ia menegaskan masalah yang dialami kliennya merupakan hal serius. Karena tenaga kesehatan yang mendapat gangguan kekerasan sangat berbahaya.

Tim kuasa hukum tidak gentar apabila Dias Saktiawan dibantu oleh pihak Yayasan Sultan Agung.

"Berbahaya untuk pasien dan tenaga kesehatan yang bersangkutan. Karena saat saat tindakan di ruang persalinan butuh konsentrasi tinggi, ketenangan dan pengambilan keputusan yang tidak boleh salah yang tidak boleh diganggu oleh siapapun," ungkapnya.

Pihaknya bekerjasama secara tim dan senantiasa berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah.

3. IDI Jateng kecam aksi kekerasan terhadap dokter Astra

RSI Sultan Agung Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Ketua IDI Jateng, dr Telogo Wismo Agung Dumanto prihatin atas kejadian dokter Astra yang mendapat perlakuan kekerasan saat membantu persalinan istri Dias di ruang bersalin RSI Sultan Agung.

Ia menyayangkan semestinya Dias berterima kasih kepada dokter yang menolong proses persalinan. Dan bukan malah melakukan perbuatan kekerasan.

"Prihatin atas kejadian ini. Tentu mengecam perbuatan pelaku yang seharusnya berterima kasih pada penolong, bukan malah sebaliknya," paparnya kepada IDN Times.

IDI Jateng saat ini bersikap melindungi dan mendampingi anggota yang menjadi korban kekerasan karena sudah menjadi kewajiban organisasi.

Editorial Team