Jawaban atas permasalahan sinyal di Desa Jarum akhirnya datang pada Senin (19/6/2023), ketika pemerintah meluncurkan Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1). Satelit multifungsi itu dirancang untuk menyediakan akses internet bagi wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur tradisional seperti BTS dan fiber optik.
Teknologi satelit memiliki keunggulan dalam menjangkau daerah dengan topografi yang sulit, seperti Desa Jarum, tanpa perlu membangun infrastruktur fisik yang rumit dan mahal. Hal itu dinilai sebagai solusi efektif untuk memperluas akses telekomunikasi dan internet di daerah-daerah blank spot di seluruh Indonesia.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, satelit dapat menyediakan akses internet dengan cepat di daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh BTS maupun fiber optik.
“Daerah blank spot bisa karena benar-benar belum ada akses Internet atau sinyal Internet masih buruk. Solusi untuk blank spot harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografi, topografi, dan logistik wilayah tersebut,” katanya saat acara peluncuran program penyediaan akses internet fixed broadband di Klaten, Kamis (11/7/2024).
Ilustrasi drive test Indosat sinyal dan jaringan Ooredoo Hutchison (IOH). (IDN Times/Dhana Kencana)
Keberadaan SATRIA-1 menjadi solusi yang dinantikan oleh warga Desa Jarum, termasuk Suyanto. Kini, ia dan pelaku UMKM lainnya dapat menikmati akses internet yang lebih stabil dan cepat, membuka peluang bagi mereka untuk terlibat dalam pasar online dan memperluas usaha mereka.
Selain upaya pemerintah, peran perusahaan telekomunikasi seperti Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) juga sangat penting dalam mengatasi masalah blank spot di Desa Jarum. Indosat bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur telekomunikasi yang memadai di daerah-daerah yang belum terjangkau.
Pada tahun 2024, Indosat menganggarkan belanja modal sebesar Rp12 triliun untuk memperluas dan memperkuat jaringan di seluruh Indonesia. Indosat memiliki target membangun 11.400 titik baru yang akan menjangkau hingga 7.660 desa pada akhir tahun 2025. Teknologi satelit seperti Very Small Aperture Terminal (VSAT) ikut digunakan untuk menyediakan akses internet di wilayah terpencil.
"Kerja sama antara semua pihak sangat penting untuk menyelesaikan masalah blank spot. Kami terus berupaya meningkatkan jangkauan dan kualitas jaringan," kata SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang.
Pengecekan sinyal di lokasi UMKM Adhimas Batik Asih di Desa Jarum, Kabupaten Klaten. (IDN Times/Dhana Kencana)
IDN Times melakukan uji coba ketersediaan sinyal di Desa Jarum menggunakan aplikasi Sigmon, alat yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo tahun 2021, untuk mengukur kualitas jaringan secara real-time.
Hasilnya menunjukkan bahwa Desa Jarum kini sudah terjangkau oleh jaringan 4G dan 2G. Jaringan 4G memungkinkan warga untuk mengakses internet dengan kecepatan yang memadai, sedangkan jaringan 2G bisa digunakan untuk komunikasi dasar seperti panggilan suara dan pesan teks.
Adapun, kualitas sinyal Indosat, sebagai penyedia layanan telekomunikasi di desa tersebut terlihat mumpuni.