Semarang, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meninjau pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui Sistem keamanan lingkungan atau Siskamling dan Pos Ronda di Kota Semarang. Hal ini karena Siskamling di sejumlah daerah mulai menghilang dan tidak aktif.
Siskamling di Semarang Kena Sidak Kemendagri, Ini Temuannya

Intinya sih...
Kemendagri meninjau Siskamling dan Pos Ronda di Kota Semarang.
Siskamling di beberapa daerah mulai menghilang dan tidak aktif.
Pelaksanaan keamanan dan ketertiban masyarakat perlu diperhatikan kembali.
1. Siskamling Semarang bisa jadi contoh daerah lain
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal Zakaria Ali melakukan pemantauan Siskamling bersama Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, dan jajarannya di Poskamling/Siskamling RW 12 Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat dan Poskamling/Siskamling RW 07 Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat (12/9/2025) malam.
Setelah pemantauan, Safrizal mengapresiasi atas konsistensi Poskampling/Siskamling di Kota Semarang. Menurutnya siskamling di Ibu Kota Jawa Tengah ini bisa menjadi contoh siskamling-siskamling daerah lain yang menghilang atau menurun keaktifannya seiring berjalannya waktu.
"Kami mengapresiasi Siskamling di Kota Semarang yang pelaksanaannya telah berjalan konsisten. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang Siskamlingnya mulai menghilang atau sudah menurun keaktifannya," ungkapnya.
Selanjutnya, Safrizal juga memuji langkah Pemkot Semarang yang berhasil mengajak berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama bersinergi melaksanakan Siskamling serta berkomitmen penuh mendukung agar sistem ini terus berjalan sebagai bagian penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
2. Siskamling ciptakan ketentraman dan ketertiban
"Kami melihat keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan bersama. Ini langkah baik dalam memperkuat keamanan berbasis lingkungan," ujarnya.
Safrizal menuturkan Kemendagri melakukan pemantauan kondusifitas Siskamling khususnya di Provinsi Jawa Tengah. Pemantauan ini menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian terkait peningkatan peran serta anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di desa, kelurahan, hingga RT/RW sekaligus memastikan bahwa di setiap daerah di Jawa Tengah telah melaksanakan Siskamling dengan baik.
"Siskamling ini bukan hal baru. Sistem keamanan lokal ini sudah puluhan tahun hadir sebagai bagian dari partisipasi masyarakat dalam menciptakan ketentraman dan ketertiban," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menjelaskan bahwa pihaknya bersama Forkopimda maupun Forkopimcam dan unsur masyarakat telah bersinergi selama ini. "Saya meyakini dengan situasi dan kondisi riuh saat penyampaian aspirasi lalu memantik Siskamling menjadi gemrengseng (semangat) lagi. Mudah-mudahan dengan ini, masyarakat menjadi lebih aman dan nyaman," katanya.
3. Perkuat solidaritas warga
Dalam pemantauan tersebut, Safrizal dan Agustina turut menyaksikan kondisi lapangan beberapa Siskamling yang baru saja menyelesaikan program diklat keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Setelah bulan lalu ada apel dan pelatihan, hari ini kami turut serta mendampingi beliau (Safrizal ZA-red) untuk melihat bagaimana prosedur dalam Siskamling itu berjalan, terutama proses administrasinya bagaimana, jika ada kejadian pencatatannya bagaimana, laporannya ke mana. Simulasi ini menjadi manifestasi penting dalam pelaksanaan siskamling di Kota Semarang," ujar Agustina.
Pihaknya optimis dengan partisipasi aktif masyarakat dan komitmen Pemkot Semarang, Siskamling bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga memperkuat soliditas warga.
“Mari jadikan sistem keamanan lingkungan ini sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari," pungkasnya.