Budiman, Kasi Kurikulum SD Dinas Pendidikan Purbalingga, mengatakan, pada kurikulum kelas 2 SD hanya tertulis permainan air. Ia menilai, murid kelas 2 SD baru tahap pengenalan.
"Kalau kelas 4, 5, dan 6 memang tertulis meluncur dan mengenal salah satu gaya berenang," kata dia.
Budiman mengatakan, meskipun baru sekadar pengenalan, namun semestinya keselamatan menjadi prioritas. Keselamatan itu antara lain pada petugas pengawas.
"Kalau ada pengawas kan bisa terpantau kalau ada yang tenggelam," kata dia.
Kolam ini memang tidak memiliki petugas khusus yang mengawasi aktivitas pengunjung seperti di kolam renang pada umumnya. Kolam bahkan masih dalam tahap pengujian.
Dasar kolam baru selesai dicor. Untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran dan mencegah keretakkan, kolam diisi dengan air. Namun kolam yang didisi air ini digunakan untuk berenang.
Hingga kini, polisi masih menyelidiki kejadian ini. Polisi memasang garis polisi di sekeliling kolam. Pemilik juga menutup sementara kolam untuk umum.