Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi makan bergizi gratis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi makan bergizi gratis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • 204 siswa SMP Negeri 1 Blora alami lemas dan diare pasca makan bergizi gratis

  • 955 porsi menu makan bergizi gratis ditarik setelah ratusan siswa diduga keracunan

  • Siswa yang terdampak mencapai 204 siswa, sebanyak 16 siswa masih menjalani perawatan medis

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Blora IDN Times - Sebanyak 204 siswa SMP Negeri 1 Blora mengalami lemas dan diare pasca mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis.

955 porsi menu makan bergizi gratis (MBG) untuk SMP Negeri 1 Blora, ditarik menyusul adanya ratusan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan.

"Kami mencatat jumlah siswa yang terdampak mencapai 204 siswa, sebanyak 16 siswa di antaranya masih menjalani perawatan medis," kata Kepala SMP Negeri 1 Blora Ainur Rofiq di Blora, Rabu melansir dari Antara.

Siswa yang harus menjalani rawat jalan menurut Ainur Rofiq yakni sebanyak 67 anak di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (RS DKT) Blora, sedangkan rawat inap 14 siswa dan dua siswa dirawat di RSUD dr R Soetijono Blora.

Selain itu, 955 porsi makanan yang didistribusikan pada hari tersebut, juga ditarik oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Karangjati 1, Blora.

Koordinator Person In Charge (PIC) SMPN 1 Blora Wahyu Yuli mengatakan dari ratusan siswa yang terdampak itu, awalnya 198 siswa mengalami gejala lemas dan diare, kemudian bertambah enam orang menjadi 204 siswa seiring dengan proses pendataan.

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Blora Zoe Zevana mengakui merasa mual dan lemas setelah pulang sekolah, setelah menyantap menu makan bergizi, terutama sayur yang memiliki aroma dan tekstur tidak biasa.

Ia mengakui seluruh siswa di kelasnya yang berjumlah 30 anak mengalami keluhan yang sama dan harus menjalani pemeriksaan di RS DKT.

Jauzah, siswa SMPN 1 Blora lainnya, mengakui gejala yang dialaminya lebih ringan ketimbang lainnya, karena tidak lagi mengalami diare.

"Kebetulan saya makan menu makan bergizi yang disajikan pada Selasa (25/11/2025) hanya sedikit," ujarnya.

Pihak sekolah bersama tenaga kesehatan di Kabupaten Blora hingga Rabu sore, masih mendata jumlah siswa terdampak serta menelusuri penyebab keracunan, termasuk pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan.

Ketua Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Karangjati 1 Blora Intan mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora telah melakukan pemeriksaan di lokasi.

"Dinkesda (Dinas Kesehatan Daerah) sudah ke sini. Untuk hasilnya silakan ditunggu, karena semua sampel makanan sudah diambil," ujarnya.

Ia menjelaskan menu MBG yang diberikan pada Selasa (25/11/2025) berisi ayam, susu kemasan, dan pakcoy botol. "Menu kemarin ayam, susu, sama pakcoy botol. Semua porsi menu hari ini (26/11) sudah ditarik," ujarnya.

Total 955 porsi makanan yang didistribusikan ditarik dari peredaran di SMPN 1 Blora sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinkes setempat.

Editorial Team