Soal Bupati Pati, Wagub Jateng Taj Yasin: Pemkab Harus Berbenah

Pati, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menegaskan, polemik kebijakan kenaikan pajak di Kabupaten Pati harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya pemerintah daerah di wilayahnya. Ia mengingatkan pentingnya komunikasi yang terbuka antara pemimpin dan masyarakat agar kebijakan dapat berjalan selaras dengan kebutuhan publik.
“Kami di Pemprov Jateng punya tagline ngopeni nglakoni. Artinya, kami bekerja mendengarkan apa yang disuarakan masyarakat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati. Kasus di Kabupaten Pati ini harus jadi ibrah, jadi pembelajaran kita semua,” kata Taj Yasin dilansir dalam siaran langsung Kompas TV, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, ruang-ruang komunikasi harus dikedepankan, terutama untuk menyerap aspirasi warga. Taj Yasin menyatakan, aspirasi masyarakat harus disampaikan dan ditampung dengan mengedepankan norma, rasa nasionalisme, serta menjaga ketenteraman.
“Hari ini saya belum berkomunikasi langsung dengan Bupati Pati. Informasi yang saya terima, beliau dijadwalkan masuk kantor seperti biasa. Tapi kebijakan kenaikan pajak itu sudah ditindaklanjuti, dibatalkan, dan direview ulang,” jelasnya.
Taj Yasin memastikan Pemprov Jawa Tengah akan mengawal proses penyelesaian permasalahan di Pati. Ia mengibaratkan pemerintah seperti orang tua yang punya tanggung jawab mencari solusi terbaik untuk masyarakat.
“Kebijakan kenaikan pajak harus melalui mekanisme diskusi di ruang publik, masyarakat mendengar, DPR ikut terlibat, dan semua prosedurnya dilaksanakan. Kenaikan pajak ini tidak hanya terjadi di Pati, tapi juga di daerah lain. Bedanya, di Pati sudah dibatalkan untuk dibahas lagi,” terangnya.
Ia menambahkan, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi juga sudah memberi masukan dan nasihat kepada Pemkab Pati.
“Ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Komunikasi harus dikedepankan agar kejadian serupa tidak terulang. Pemkab Pati harus berbenah,” tutupnya.