Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Feeder Trans Semarang. (dok. BLUD Trans Semarang)
Ilustrasi Feeder Trans Semarang. (dok. BLUD Trans Semarang)

Intinya sih...

  • Pemerintah Kota Semarang memberi sanksi kepada sopir dan operator feeder Trans Semarang yang menabrak warga hingga meninggal dunia di Bundaran Klipang.

  • Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/7/2025) dan akan berdampak pada putus kontrak sopir dan operator feeder tersebut.

  • Sanksi diberikan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang sebagai tindak lanjut atas insiden tragis tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang akan memberi sanksi kepada sopir dan operator feeder Trans Semarang yang menabrak warga hingga meninggal dunia di Bundaran Klipang, Kamis (10/7/2025). 

1. Operator feeder kena sanksi pembayaran BOK

Salah satu feeder rute Kecamatan Mijen-Gunungpati saat menurunkan penumpang di Ngrembel Cepoko. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto mengatakan, terutama sopir feeder akan kena sanksi diputus kontrak. Sedangkan, operator yang mengelola operasional feeder Trans Semarang rute tersebut dijatuhi sanksi pengurangan pembayaran biaya operasional kegiatan (BOK).

"Kami rekomendasikan untuk pengemudi putus kontrak. Untuk operator, kami jatuhi sanksi pengurangan pembayaran POK," ungkapnya, Jumat (11/7/2025).

Pada kejadian tersebut, warga Klipang, Kecamatan Tembalang yang merupakan seorang pensiunan guru ASN bernama Sulasmi berusia 63 tahun menjadi korban meninggal dunia. BLU Trans Semarang turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban, dan ikut berupaya membantu proses pengurusan jenazah, hingga pemakaman.

"Kami mengaturkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat. Kami juga turut berduka untuk keluarga korban yang ditinggalkan," kata Haris.

2. Kronologi kejadian terekam CCTV

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto. (dok. TransSemarang)

Mengenai kronologis kejadian, terekam dari CCTV yang ada di dalam armada memperlihatkan pengemudi feeder sempat minum air kemudian meletakkan gelas di sisi kanan sebelum melaju.

Kemudian, mobil melaju di tikungan dan sopir melihat ke sebelah kiri karena ada mobil pikap, sedangkan korban sudah terlihat menyeberang dan sudah berada di bagian depan kanan mobil sebelum akhirnya tertabrak.

"Kalo dugaan sementara, kami melihat kamera CCTV yang ada di armada. Jadi, ketika hendak menjalankan armada, pengemudi sempat minum es teh atau apa itu diletakkan di samping setir. Nah itu sepertinya fokusnya di sebelah kiri. Itu kan jalan menikung. Karena fokus di sebelah kiri akhirnya terjadi laka," katanya.

3. Dishub selenggarakan sosialisasi K3

Ilustrasi halte BRT Trans Semarang. (dok. Pemkot Semarang)

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Kusnandir mengatakan berbagai langkah tindak lanjut dilakukan untuk menyikapi insiden kecelakaan yang melibatkan armada feeder Trans Semarang agar tidak terulang kembali.

"Kami segera mengumpulkan seluruh penyedia, para kepala operasional tiap-tiap operator untuk melakukan monitoring dan evaluasi sebagai upaya mitigasi agar kejadian yang sama tidak terulang," katanya.

Ia juga akan menyelenggarakan sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan mengundang narasumber dari sejumlah pihak, seperti kepolisian terkait sanksi pidana akibat kelalaian menjalankan tugas.

4. Penanganan kejadian dilimpahkan ke polisi

Trans Semarang menyediakan armada microbus untuk penyandang difabel. (dok. Trans Semarang)

Kemudian, Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengenai pembinaan dan advokasi pengemudi, dan pihak BLU Trans Semarang terkait SOP pengemudi untuk mengedepankan keselamatan dan keamanan pengguna jalan.

"Kegiatan ini kami lakukan agar para pengemudi dapat memahami betul tugas dan tanggung jawabnya sehingga dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik," pungkasnya.

Penanganan kejadian itu pun telah dilimpahkan ke pihak Polrestabes Semarang Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.

Editorial Team