SPMB Jateng, SMAN 1 Semarang Incar Murid Baru dari OSIS dan Pramuka

- SMAN 1 Semarang mengakomodir Ketua OSIS dan Pradana Pramuka dalam SPMB tahun ajaran 2025
- Ketua OSIS dan Pradana Pramuka mendapat tambahan nilai 0,75 dan 0,50 karena nilai kepemimpinan yang bagus
- Kuota penerimaan siswa baru dari jalur prestasi naik 10 persen menjadi 30 persen, termasuk jalur domisili dan afirmasi
Semarang, IDN Times - Pengelola SMAN 1 Semarang menyatakan mengakomodir para Ketua OSIS dan Pradana Pramuka untuk bisa diterima dalam pelaksanaan seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Kebijakan akomodatif ini sejalan dengan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng yang memberi prioritas bagi para ketua OSIS dan Pramuka untuk memilih sekolah favoritnya.
1. Pertimbangan aspek organisasi sekolah

Wakasis SMAN 1 Semarang, Budi Handoyo mengakui memang perlu mengakomodir Ketua OSIS dan Pradana Pramuka karena melihat adanya pengembangan nilai-nilai kepimpinan pada tahun ajaran baru nanti.
"Tahun ini ketua OSIS dan Pradana Pramuka dapat tambahan nilai 0,75 dan 0,50. Kami sengaja mempertimbangkan faktor karena siswa yang aktif berorganisasi itu punya perilaku yang bagus. Termasuk para Ketua OSIS tentu merupakan siswa pilihan dengan aspek dimensi leadership juga bagus," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (27/5/2025).
2. Ketua OSIS dan Pradana Pramuka diprioritaskan

Kendati begitu, pihaknya menekankan yang diprioritaskan untuk diterima di sekolahnya hanya untuk para ketua OSIS dan Pradana Pramuka. Sedangkan para pengurus dia organisasi itu tetap mengikuti tes seleksi seperti biasa.
Dalam pelaksanaan SPMB tahun ini pihaknya memberlakukan kenaikan kuota penerimaan siswa baru dari jalur prestasi yang tadinya diberi kuota 20 persen, kini jumlah kuotanya ditambah 10 persen menjadi 30 persen.
3. Kuota jalur prestasi bertambah 10 persen

Untuk jalur prestasi akademik yang dinilai tetap untuk jenjang bertingkat dan tidak bertingkat. Sebagai contoh jenjang bertingkat minimal prestasi OSN, KS2N dan lomba-lomba akademik yang secara resmi diadakan Kemenbud. Sementara untuk jalur prestasi non akademik minimal siswa punya piagam selevel Popda.
"Kuota 30 persen jalur prestasi naik 10 persen kalau tahun kemarin kan masih 20 persen. Aturan ini berlaku buat siswa prestasi akademik dan non akademik mencakup bidang seni dan olahraga," katanya.
4. Banyak yang nanya lewat help desk

Di sisi lain SPMB yang baru berjalan dua hari masih sebatas memverifikasi berkas pendaftaran calon siswa. Beberapa orang tua siswa sudah datang ke sekolahnya untuk bertanya seputar aturan teknis SPMB. Namun ada banyak orang tua siswa yang mencari informasi melalui layanan help desk.
"Ya kita baru seputar calon siswa bertanya ke kami. Termasuk di layanan help desk juga banyak bertanya. Secara teknis nomenklatur nama PPDB diganti SPMB dengan perubahan beberapa kuota seleksi," tambahnya.
Adapun untuk seleksi siswa jalur domisili tahun ini kuotanya ditambah menjadi 33 persen. Kuota seleksi siswa jalur afirmasi menjadi 32 persen atau ditambah dari sebelumnya 22 persen.
5. Syarat domisili dibuktikan dengan KK nama ortu

Sebagai langkah mencegah kecurangan, pihaknya mewajibkan syarat domisili yang ditunjukkan dengan bukti kartu keluarga dengan tertera nama orang tua.
"Syarat domisili wajib mencantumkan KK nama orang tua. Lalu terdata di KK setahun. Untuk tahun ini kami sediakan domisili khusus terjauh di Candisari," akunya seraya menambahkan bahwa SMAN 1 menyediakan rombel 12 kelas atau kuota 432 siswa.
Terpisah, Ahmad Fauzan Ketua Panitia SPMB di SMAN 3 Semarang mengatakan pihaknya menyediakan 12 rombel. Dengan per kelas 36 siswa.