Semarang, IDN Times - Fenomena keracunan yang dialami siswa setelah mengkonsumsi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perhatian besar pemerintah dan masyarakat. Pelaku usaha katering yang tergabung dalam Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Jawa Tengah turut prihatin dengan kejadian tersebut.
SPPG Mitra dari Katering di Jateng Klaim MBG yang Diproduksi Aman
Intinya sih...
Pelaku usaha katering di Jateng klaim MBG yang diproduksi aman
Fenomena keracunan siswa setelah konsumsi makanan MBG jadi perhatian besar
PPJI Jateng turut prihatin dengan kejadian tersebut
1. 50 SPPG mitra katering tergabung dalam PPJI Jateng
Pada Rapat Koordinasi Regional dalam Rangka Pengawalan Program MBG di Jateng dan DIY, di GOR Jatidiri, Semarang, Senin (6/10/2025), Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan 2.700 pelajar di 15 kabupaten/kota, terkontaminasi menu MBG.
Sekretaris DPD PPJI Jawa Tengah, Mochamad Adi Widodo menilai fenomena keracunan menu MBG terjadi karena banyak faktor. Salah satu di antaranya, dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Menurut dia, hingga kini SPPG yang dikelola mitra yang berlatar belakang pengusaha katering relatif aman dari fenomena keracunan. Hingga saat ini terdapat 50 SPPG yang dikelola pengusaha katering yang tergabung dalam PPJI Jawa Tengah.
''Kami belum mendapat laporan SPPG yang dikelola teman-teman katering yang tergabung dalam PPJI, ada yang keracunan. Mudah-mudahan tidak pernah terjadi,'' ungkap pria yang akrab disapa Dodi saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
2. Pelaku usaha jasa boga tidak kaget memasak porsi banyak
Kondisi itu karena mengolah makanan dalam ribuan porsi dengan berbagai macam menu, merupakan pekerjaan harian katering. Sehingga, pelaku usaha jasa boga ini tidak kaget saat mengolah 3.000 hingga 4.000 porsi MBG setiap hari dengan melaksanakan standar operasional yang sudah baku dan ditentukan.
Dodi menerangkan, kemampuan dan pengalaman ini merupakan hal mendasar yang tak dimiliki seluruh SPPG yang dikelola mitra dari beragam latar belakang.
''Kalau di katering semua SOP pemilihan bahan baku, menyimpan, mengolah, memasak, penyajian, hingga distribusi, umumnya sudah berjalan baik,'' ungkap pemilik Berkah Catering Semarang itu.
3. SPPG mitra katering terbanyak di Jateng
''Termasuk alur dapur yang sudah didesain sedemikian rupa untuk menghindari kontaminasi silang. Juga mengelola jam dan tenaga kerja jumlahnya puluhan yang tak gampang. Kemampuan ini menjadi modal mitra dari katering guna meminimalkan kerawanan keracunan,'' lanjut Dodi.
Bukan hanya itu, usaha katering yang baik umumnya sudah memiliki Sertifikasi Halal, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sertifikasi koki, dan berbagai sertifikat lainnya guna mendukung usaha mereka. Berbagai persyaratan itu, kini sedang diupayakan Badan Gizi Nasional (BGN) kepada semua SPPG untuk mengurangi resiko keracunan menu MBG.
Sementara diketahui, saat ini ada 1.596 SPPG di Jateng. Dari jumlah itu, lebih dari 97 persen merupakan SPPG mitra katering atau sebanyak 1.555. Sedangkan lainnya, merupakan SPPG TNI (23), SPPG Polri (13), dan SPPG pondok pesantren (5).