Stop Bullying, Mahasiswa UMK Kudus Gelar Climbing Valentine

Dalam permainan itu, para siswa melakukan pajat tebing. Pada panjat tebing yang dilangsungkan di depan halaman Fakultas Teknik UMK itu tersedia coklat dan boneka di ketinggian tertentu. Kedua mahasiswa itu berkesempatan untuk mengambil coklat ataupun boneka itu.

Kesempatan pertama, dilakukan oleh Radic Megantara. Dia saat memanjat tebing bisa mengambil satu coklat dan satu boneka. Kemudian kesempatan kedua dilakukan oleh Atika Amriyah. Dia juga berhasil mengambil satu coklat.

Atika mengungkapkan, kegiatan ini merupakan momen kasih sayang. Kasih sayang bukan semata-mata hanya dengan hang out . Akan tetapi bisa dilakukan melalui kegiatan Wall Climbing atau panjat tebing itu.

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah untuk mengkampanyekan stop bullying. Terlebih belakangan ini sering terjadi aksi bullying hingga kekerasan pada generasi muda.

“Kasih sayang itu harus ditingkatkan. Mungkin dengan olahraga. Tidak hanya hang out atau bagaimana. Masih banyak kegiatan yang melihatkan kasih sayang sesama dengan teman atau orang terdekat kita,” kata dia kepada wartawan di Kudus.

Terkait dengan coklat dan boneka ini maksudnya adalah simbol kasih sayang. Coklat menyimbolkan rasa manis. Sedangkan untuk boneka menyimbolkan untuk kelembutan.

Maka dimomen hari kasih sayang ini mengajak seluruh generasi muda untuk berhenti melakukan bullying. Berhenti untuk melakukan kekerasan terhadap teman dekat.

“Ini rasa keprihatinan terhadap maraknya kekerasan dan bullying. Di tingkat pelajar sangat memprihatinkan,” jelasnya.

Untuk itu, dia mengajak untuk kembali meningkatkan rasa kasih sayang. Jangan selalu bullying atau bahkan kekerasan. “Tingkat rasa kasih sayang sesama teman hingga orang terdekat kita,” tandas mahasiswa semester empat ini.