Laporan Haikal Adithya
Tegal, IDN Times - Ada pemandangan tak lazim di Sungai Maribaya, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Selasa (26/11) siang. Warna air yang biasanya kuning kecoklatan mendadak berubah menjadi merah muda. Diduga, sungai tersebut terpapar limbah.
Dari hasil penelusuran, kondisi tersebut diketahui telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini. Selain berubah warna, Sungai Maribaya juga menimbulkan bau tak sedap layaknya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Salah seorang warga, Siswanto (48) mengatakan, permukaan Sungai Maribaya berubah warna sejak dua bulan lalu. Mulanya, hanya perubahan warna saja yang terjadi. Namun, belakangan disusul bau tak sedap merebak ke pemukiman warga.
Menurut Siswanto, bau yang tercium saat ini memang sudah mulai berkurang, menyusul dibongkarnya tanggul di muara sungai. Dirinya menduga, berubahnya warna sungai disebabkan adanya pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik yang berada di sekitar sungai.
“Baunya seperti di TPI yang penuh dengan ikan busuk. Tetapi sekarang ini sudah berkurang, karena tanggul yang di ujung sungai dijebol kemarin-kemarin,” kata Siswanto.
Ditambahkan dia, sejumlah warga tidak bisa memastikan, pabrik mana yang membuang limbahnya sehingga mengakibatkan pencemaran. Sebab, di sepanjang Sungai Maribaya terdapat dua pabrik yang dibangun sejak puluhan tahun lalu.
“Saya tidak tahu yang mana, di sepanjang sungai ini ada dua pabrik. Untung saja airnya tidak sampai mencemari sumur-sumur kita,” tandasnya.
Terpisah, manager salah satu perusahaan di dekat lokasi, Neny mengatakan, perusahaan di tempatnya bekerja sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Selain itu, perusahaan juga sudah mengantongi Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC).
Menurut Neny, bau tidak sedap yang ditimbulkan diduga karena faktor cuaca. Mengingat di Kabupaten Tegal saat ini belum turun hujan. Ditambah dengan terjadinya arus pasang di sungai yang menyebabkan aliran terhenti dan mengendap.
“Izin di perusahaan kami ada semua. Berubahnya warna mungkin karena sungai tidak mengalir. Bahkan kami sempat menurunkan alat berat untuk membantu menjebol tanggul di muara,” tegasnya.