Semarang, IDN Times - Deretan barang antik yang dipajang di pasar loak belakang Gereja Blenduk Semarang terlihat sedap dipandang mata. Mulai teko, guci, piringan hitam hingga pernak-pernik perabotan kuno terpampang di masing-masing lapak.
Dari sekian banyak barang antik tersebut, tak sedikit pedagang yang menjajakan buku bekas bahkan dokumen-dokumen berisi sejarah panjang bangsa Indonesia.
Satu yang mencolok adalah tumpukan dokumen yang dijual Rofiq Ahmad. Rofiq sapaannya, siang itu sedang menata barang dagangannya di lapaknya yang berukuran sedang.
Tepat di sudut lapaknya, Rofiq memperlihatkan kepada IDN Times beberapa dokumen sejarah yang ia jual murah. "Ini saya ada beberapa dokumen berkaitan dengan G30S. Nama dokumennya surat bebas Tapol. Surat bebas Tapol ini saya dapatkan dari orang-orang, terutama keluarga yang dulunya punya kerabat yang dianggap terlibat peristiwa G30S tahun 1965," kata Rofiq, Kamis (9/3/2023).