Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
INDACO.jpeg
Pabrik PT Indaco Warna Dunia (INDACO). (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • Iwan Adranacus, mahasiswa kimia yang nekat resign dan mendirikan INDACO

  • Memulai dari pabrik cat kecil hingga masuk lima besar perusahaan cat di Indonesia

  • INDACO terus berinovasi menghadirkan produk ramah lingkungan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karanganyar, IDN Times – Siapa sangka, perusahaan cat besar seperti PT Indaco Warna Dunia (INDACO) ternyata didirikan oleh seseorang yang tidak pernah bekerja di industri cat sebelumnya.

Adalah Iwan Adranacus, pria kelahiran Ende, 27 Maret 1978, yang membuktikan bahwa tekad dan pengetahuan bisa membawa seseorang ke puncak sukses.

Kini, menjelang ulang tahun ke-20 pada 5 Desember 2025, INDACO telah tumbuh menjadi salah satu pemain utama industri cat Indonesia, dengan dua brand andalan: Envi dan Belazo.

 

1. Dari mahasiswa kimia jadi pengusaha cat.

Iwan Adranacus, Owner PT Indaco Warna Dunia (INDACO). (IDN Times/Larasati Rey)

Ketertarikan Iwan pada dunia cat sudah muncul sejak kuliah di Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Waktu kuliah saya beberapa kali dapat materi tentang industri cat. Saya pikir menarik karena padat teknologi, tapi tidak terlalu padat karya dan modal,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Meski begitu, usai lulus tahun 2001, Iwan tak langsung masuk ke industri cat. Ia justru bekerja di perusahaan chemical trading yang menjual bahan kimia untuk berbagai industri—termasuk cat dan tinta. Dari situ, pengetahuannya tentang dunia coating semakin dalam, meski belum pernah membuat cat secara langsung.

 

2. Nekat resign dan bikin pabrik cat sendiri.

Pabrik PT Indaco Warna Dunia (INDACO). (IDN Times/Larasati Rey)

Setelah tiga tahun bekerja di berbagai perusahaan, termasuk perusahaan Jerman yang bergerak di bidang bahan kimia khusus, Iwan memutuskan untuk resign pada 2004.

“Saya resign Maret 2004, lalu bikin pabrik cat kecil bareng teman. Awalnya cuma melayani industri, belum punya merek sendiri,” cerita Iwan.

Tak disangka, penjualan cat hasil produksi mereka tumbuh pesat dalam waktu setahun. Dari situ, muncul ide untuk memperluas pasar ke ritel. Mereka memulai usaha kecil di Jakarta dengan produk tanpa merek yang hanya melayani industri. Tak disangka, penjualan meningkat pesat hanya dalam setahun. Iwan pun mulai berpikir untuk memperluas pasar ke ritel.

 

3. Bangun INDACO dari Solo, kini jadi 5 besar nasional.

Pabrik PT Indaco Warna Dunia (INDACO). (IDN Times/Larasati Rey)

Tahun 2005, Iwan pindah ke Solo dan mendirikan pabrik baru di bangunan bekas pabrik roti di Kadipiro. Di sanalah lahir nama INDACO, singkatan dari Indonesian Company—sebuah simbol dedikasi untuk produk karya anak bangsa.

“Saya ingin INDACO jadi perusahaan lokal yang membanggakan Indonesia,” ujarnya.

Dari ruang produksi sederhana itu, INDACO terus berkembang hingga akhirnya pindah ke Desa Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar pada 2007. Kini, INDACO masuk lima besar perusahaan cat di Indonesia, dan terus berinovasi menghadirkan produk ramah lingkungan.

Perjalanan Iwan Adranacus adalah bukti bahwa tidak perlu pengalaman langsung untuk bisa sukses di suatu bidang. Dengan ilmu, rasa ingin tahu, dan keberanian untuk mulai, ia mampu membangun perusahaan cat lokal yang kini bersaing di tingkat nasional.

“Saya belum pernah kerja di pabrik cat, tapi saya belajar dan mau mencoba. Yang penting berani mulai,” tutup Iwan.

Kisah Iwan Adranacus adalah bukti bahwa tidak selalu perlu pengalaman untuk jadi ahli—asal berani belajar, bekerja keras, dan tak takut memulai dari nol.

Editorial Team