indonesiad.com/dieng-plateau
Selama ini, katanya warga sering menyimpan berbagai artefak candi di dalam rumahnya. Arya menjelaskan warga Dusun Bitingan percaya bahwa setiap artefak menyimpan kesakralan tersendiri.
Konon kabarnya warga juga tidak berani memperjualbelikan benda artefak lantaran khawatir tertimpa kemalangan.
"Warga Bitingan dan sekitarnya sudah paham adat dan budayanya. Sehingga ketika menggali fondasi rumahnya atau menemukan artefak di beberapa titik, pasti langsung disimpan. Tidak ada yang berani menjualnya apalagi mencuri. Karena dia percaya barang siapa yang menjualnya bisa tertimpa kemalangan. Mereka paham bebatuan candi itu sangat sakral," tuturnya.
Arya pun mencontohkan ketika ada warga kedapatan menjual patung maupun benda artefak berbahan emas, hanya dalam beberapa hari jatuh sakit. Kejadiannya sekitar lima tahun lalu. Pihaknya pun prihatin dengan dampak yang dialami warga akibat kejadian tersebut.
"Ada beberapa kejadian seperti warga yang menjual patung arca, tiba-tiba dia sakit-sakitan dan meninggal. Menjual arca emas dan patung kondisinya malah sial. Kita prihatin. Oleh karenanya, sudah punya kepercayaan, lebih baik disimpan ke rumah, bisa juga diletakan di pinggir rumah," tandasnya.