Teguh-Bambang, Calon dari PDIP Solo Diumumkan Injury Time
Surakarta, IDN Times - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan Calon Walikota dan calon Wakil Walikota Solo dalam Pilkada 2024.
1. Paslon untuk Walikota - Wakil Walikota Solo
PDIP memberikan rekomendasi pada Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho atau akrab disapa Bambang Gage sebagai pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Solo.
Teguh Prakosa sendiri adalah Walikota Solo saat ini, ia merupakan wakil Gibran Rakabuming Raka saat menjabat.
Sedangkan Bambang Gage merupakan seorang pengusaha advertising di Kota Solo.
Keduanya rencana akan melakukan pandaftaran ke KPU pada Kamis (29/8/2024) pukul 20.00 WIB.
2. Daftar Kamis.
Dikonfirmasi terkait rekomendasi tersebut, Bambang Gage mengaku jika kabar rekomendasi disampaikan langsung oleh Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo melalui sambungan telephone.
"Pak Rudy itu telphone. Besuk dampingi pak Teguh daftar di KPU maju jadi wakil. Ya agak kaget, soalnya besuk Jumat kebetulan maju ujian tesis S2 Lagi persiapan ujian di ISI besuk Jumat," ujar Bambang Rabu, (28/8/2024) malam.
Bambang Gage mengaku tak mengetahui bahwa ternyata Kamis, (29/8/2024) besuk menjadi hari terakhir pendaftaran pasangan calon walikota dan calon wakil walikota ke KPU.
"Jadi saya ga merhatiin soal hari terakhir pendaftaran ini. Tahu-tahu ditelfun pak Rudy, besuk siap-siap siapkan berkas-berkas, SKCK dan lain sebagainya," ungkap Bambang Gage.
3. Tegak lurus dengan PDIP.
Ditanya sikapnya usai mendapat rekomendasi tersebut, Bambang mengaku akan tegak lurus dan siap dengan perintah Ketua Umum Partai, Megawati Soekarnoputri.
"Perintah pimpinan tegak lurus, ya siap gitu aja. Pokoknya besuk jam 8 malam daftar. Saya telefon pak Teguh belum diangkat juga, paling ga kan harus koordinasi besuk gimana," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menilai penunjukan dirinya sebagai calon Wakil Walikota Solo mendampingi Teguh Prakosa sudah melalui berbagai pertimbangan, salah satunya dari popularitas, elektabilitas elektoral.
"Apapun kalau ditugaskan pimpinan ya beliau yang menilai. Mampu ga cocok ga. Kadang tidak hanya dari sisi kemampuan. Tapi juga dari popularitas, elektabilitas elektoral jadi pertimbangan," pungkasnya.
