ilustrasi singkong goreng (vecteezy.com/Reza Fahmi Kalkasandi)
Masyarakat pun merespons gerakan untuk mengkonsumsi karbohidrat non beras itu. Salah satu warga Ngaliyan, Widiyanti mengatakan, program ini cukup menarik karena kembali menyadarkan masyarakat bahwa pangan karbohidrat tidak hanya nasi. Apalagi, di tengah harga beras yang terus melonjak saat ini.
‘’Sebenarnya, sumber karbohidrat itu tidak hanya nasi. Banyak bahan pangan pendamping beras di sekitar kita. Misalnya, singkong, sukun, ubi, jagung, pisang dan lainnya. Bahan-bahan itu juga mudah diperoleh,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023).
Widi pun sangat setuju dengan program yang dikampanyekan oleh Pemkot Semarang itu sebagai antisipasi krisis pangan karena musim kemarau yang panjang ini.
Kemudian, Mufidatun warga Gunungpati juga menuturkan, ia tidak pernah susah mendapatkan sumber karbohidrat selain nasi. Sebab, sejak dulu ia tidak bergantung dengan beras. Hal itu pun telah ditanamkan kepada anak-anaknya.
"Dulu, ibu saya selalu mengajari cara membuat gaplek, tiwul, dan nasi jagung. Jadi, saya dengan kondisi seperti ini Alhamdulillah tidak kaget," ujarnya.