Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
idntimes.com
Salahsatu anggota Polresta Banyumas nampak sedang angkat beras SPSH di Kelurahan Pasir Kidul, Selasa (5/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Intinya sih...

  • Warga sebut beras bagus, harganya murah.

  • Strategi pihak Polresta menekan inflasi.

  • Akan berlanjut GPM ke kecamatan lain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyumas, IDN Times - Dalam upaya menstabilkan harga pangan dan menjaga daya beli masyarakat, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polresta Banyumas bersama Perum Bulog Cabang Banyumas menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Selasa (5/8/2025).

Program ini menjadi bagian dari langkah konkret untuk mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat secara langsung dengan harga terjangkau. Sebanyak 500 kilogram beras SPHP dijual ke warga dengan harga Rp11.500 per kilogram — jauh di bawah harga pasar rata-rata saat ini.

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi Polresta Banyumas dengan Bulog untuk menekan gejolak harga pangan, khususnya beras, yang berdampak langsung terhadap kebutuhan pokok masyarakat,"ujar Kapolresta Banyumas Kombes Pol Dr. Ari Wibowo melalui Kasat Reskrim Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan.

1. Warga sebut beras bagus, harganya murah

Siti Romlah, warga Pasir Kidul sebut harga berasnya murah dan bagus, Selasa (5/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Keterlibatan Polresta Banyumas dalam program ini untuk menjamin kelancaran distribusi dan tepat sasaran, sekaligus sebagai wujud kehadiran negara di tengah masyarakat dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil. Hal ini juga sebagai momentum edukatif bagi masyarakat soal pentingnya menjaga kestabilan harga dan bijak dalam belanja bahan pokok.

Antusiasme tinggi ditunjukan warga yang datang sejak pagi hari. Warga mengaku terbantu dengan adanya GPM karena harga beras di pasar tradisional kini cenderung mengalami kenaikan.

"Berasnya bagus, harganya juga murah, biasanya saya beli Rp13.000 lebih di pasar, ini sangat membantu buat kami," kata Siti Romlah (42tahun), warga Pasir Kidul.

2. Strategi pihak Polresta menekan inflasi

Cara Polresta Banyumas menekan angka inflasi yakni bersama bulog gelar geraskan pangan murah, Selasa (5/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kapolresta menambahkan bahwa distribusi beras SPHP merupakan bagian dari strategi nasional menekan laju inflasi pangan yang disebabkan oleh kenaikan harga beras global, distribusi yang terganggu, hingga fenomena iklim ekstrem yang mempengaruhi panen petani lokal.

"Kami berharap kehadiran GPM ini tidak hanya membantu warga dari sisi harga, tetapi juga memberi dampak positif terhadap stabilitas ekonomi daerah," tambah Kompol Andryansyah.

Pihaknya juga menyatakan akan terus memantau dan mengawal jalannya distribusi pangan bersubsidi agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Akan berlanjut GPM ke kecamatan lain

Gerakan pangan murah dijadwalkan akan bergerak ke kecamatan lain di Banyumas, Selasa (5/8/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Polresta Banyumas memastikan GPM tidak akan berhenti di satu titik saja. kedepan, kegiatan serupa akan digelar di berbagai kecamatan lain di wilayah hukum Polresta Banyumas, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan menjaga ketahanan pangan lokal.

"dan kegiatan ini berjalan dengan tertib dan aman, didukung oleh personel Satgas Pangan serta aparat keamanan setempat. Warga yang datang juga terlayani tertib saat antri beli,"pungkas Hasibuan

Editorial Team