Ilustrasi rapid test COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon
Ia bilang seharusnya jumlah laboratorium untuk menangani pemeriksaan virus Corona bisa diperbanyak. Idealnya harus ada delapan laboratorium yang mengerjakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Dibanding kondisi saat ini baru ada empat rumah sakit yang menyediakan laboratorium tes virus Corona.
"Padahal kalau jumlah laboratoriumnya diperbanyak, tes swabnya juga bisa dipercepat. Sehingga bisa untuk memotong mata rantai penularan COVID-19 di lingkungan rumah sakit maupun masing-masing wilayahnya. Cara-cara inilah yang sekarang masih sulit diterapkan," ujarnya.
Ia menganggap tes PCR lebih akurat ketimbang mengandalkan rapid test untuk mendeteksi virus Corona. Karena PCR dilengkapi alat untuk mengecek sebaran virus di dalam tubuh manusia.
"Jadinya hasil yang dikeluarkan bisa sangat signifikan. Paling tidak petugasnya sehari bisa mengerjakan 600 tes swab sehari. Hasilnya kan bisa dipastikan dengan cepat, mana OPD, mana PDP dan mana yang positif," tegasnya.