Ilustrasi. Twitter.com/@AriefRohman_838
Secara umum status pencemaran sungai Bengawan Solo memang tergolong cemar sedang hingga berat. Saat musim penghujan, kekeruhannya tinggi karena mengangkut sedimen dari hulu. Sementara saat musim kemarau, kandungan oksigen menjadi rendah, karbondioksida tinggi, nh3 dan nitrogen bebas tinggi, fenol tinggi dan minyak lemak tinggi. Kandungan logam berat seperti cu, cr, pb dan zn juga tinggi.
Dugaan pencemaran tersebut bisa dikendalikan dengan memilih prioritas sumber pencemaran. Sumber pencemaran terbesar ke aliran Bengawan Solo berasal dari tiga hal, yaitu industri besar dan kecil, rumah tangga, dan pemukiman (domestik) serta sektor pertanian.
"Temuan kualitas air (oleh Wabup Blora) tersebut bisa dintisipasi bila sudah teridentifikasi sumber-sumber pencemarannya. PDAM juga harus bekerja ekstra untuk spending resources agar menghasilkan kualitas air yang baik untuk pelanggan" kata Aktivis lingkungan Jawa Tengah, Arief Khristanto kepada IDN Times, Rabu (12/1).
Permasalahan air sungai maupun air baku di Bengawan Solo merupakan masalah klasik. Maka Arief tidak heran jika permasalahan tersebut justru terkesan terabaikan.