Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bus antarkota PO Haryanto bernomor polisi B 7394 VGA terguling di ruas Tol Semarang–Batang KM 354 Jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Minggu (26/10/2025). (Dok. Ditlantas Polda Jateng)
Bus antarkota PO Haryanto bernomor polisi B 7394 VGA terguling di ruas Tol Semarang–Batang KM 354 Jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Minggu (26/10/2025). (Dok. Ditlantas Polda Jateng)

Intinya sih...

  • Kecelakaan akibat ban selip

  • Polisi dalami penyebab kecelakaan

  • Kerugian mencapai Rp30 Juta

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Batang, IDN Times - Kecelakaan maut menimpa sebuah bus antarkota PO Haryanto bernomor polisi B 7394 VGA di ruas Tol Semarang–Batang KM 354 Jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Minggu (26/10/2025) malam. Bus yang melaju dari arah Semarang menuju Jakarta itu terguling saat hujan deras dan kondisi jalan licin.

Tiga orang penumpang meninggal dunia, sementara 20 orang lainnya luka-luka dan 12 penumpang selamat.

1. Kecelakaan akibat ban selip

Bus antarkota PO Haryanto bernomor polisi B 7394 VGA terguling di ruas Tol Semarang–Batang KM 354 Jalur B, wilayah Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Minggu (26/10/2025). (Dok. Ditlantas Polda Jateng)

Peristiwa terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Berdasarkan keterangan awal kepolisian, bus yang dikemudikan Ali Yudianto (36), warga Pati, oleng setelah ban diduga selip, menabrak pembatas/guardrail, lalu terguling.

Polisi menegaskan tidak ada kendaraan lain yang terlibat dalam kejadian tunggal ini.

“Ban selip karena cuaca hujan deras sehingga bus oleng ke kiri dan tidak terkendali. Bus kemudian menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terguling,” kata Kasat Lantas Polres Batang AKP Eka Hendra Ardiansyah, Senin (27/10/2025).

2. Polisi dalami penyebab kecelakaan

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol M Pratama Adyasastra bersama Kepala Napenda Nadi Santoso dan Kepala Jasa Raharja saat mengecek kelengkapan surat-surat berkendara milik pemotor yang melintasi RRI Semarang Jalan Ahmad Yani. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Pratama Adhyasastra mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

“Kita dalami kondisi kendaraan. Kemungkinan pertama dari ban, lalu kita minta keterangan sopir terkait kecepatan yang digunakan. Kita belum lihat berapa persen kondisi ban yang digunakan sehingga membuat kendaraan limbung,” jelasnya.

Ia menambahkan, analisis akan mencakup unsur alam, manusia, dan teknis.

“Tadi malam memang hujan, tetapi itu bukan satu-satunya penyebab. Manifes juga kita data; pada kecepatan >40 km/jam di tol, reaksi pengemudi sangat menentukan,” kata Pratama.

Lebih lanjut, ia menyatakan, polisi mengamankan sopir untuk pendalaman. Pemeriksaan menyasar kondisi teknis kendaraan (termasuk kelayakan ban dan sistem rem), kecepatan, jumlah penumpang, dan rekam perawatan bus.

“Seluruh barang bukti dan data pendukung akan diperiksa menyeluruh,” imbuh Pratama.

3. Kerugian mencapai Rp30 Juta

Ilustrasi korban. (IDN Times/Sukma Shakti)

Tiga korban meninggal teridentifikasi sebagai Anis Tya Mayzahra (17) dan Suyatmi (46), keduanya warga Kampung Doyong, Alam Jaya, Jatiuwung, Kota Tangerang, serta satu korban perempuan belum teridentifikasi (Mrs. X). Ketiganya meninggal di lokasi dan dibawa ke RSUD Kalisari Batang.

Sebanyak 20 korban luka dirawat di RSUD Kabupaten Batang dan RS QIM Batang. Di antaranya Sulasih (52), Fitri Indah Sari (30), Alnaira Mecca Elshanum (4), Bayu Nyoman Saputro (29), Ibrahim M (35), Eddy Supriyo (49), Sriyani (44), Budi Utomo (35), Windarwati (52), Saironji (54), Dimas Aldiyansyah (24), Siti Sholichah (44), Ahmad Refano Elfrida (8), Ahmad Safiq (38), Ummu Jauharin Ni’mah (35), Andika Galuh Setyawan (36), Kastari (69), M. Sa’durofiq (51), Susilowati Endang Purwani (50), dan Joko Siswanto (30). Dua belas penumpang lainnya selamat.

Kanit V PJR Pekalongan AKP Nuryadi melaporkan, kerugian material akibat kecelakaan ditaksir Rp30 juta.

Editorial Team