Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
banjir, banjir semarang, kolam retensi, genangan air, pompa air
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau kawasan Kaligawe, Senin (3/11/2025). (dok. Pemkot Semarang)

Intinya sih...

  • Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengungkapkan penyebab genangan banjir di Kaligawe tak surut-surut.

  • Penyebabnya adalah adanya tumpukan sampah dan sedimentasi yang menyumbat aliran sungai.

  • Solusi yang diusulkan adalah membersihkan sungai secara berkala dan melakukan penataan kawasan sekitar sungai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengungkapkan penyebab genangan banjir di sejumlah titik seperti di kawasan Kaligawe dan sekitarnya tak surut-surut selama ini. 

1. Gundukan tanah proyek tutupi aliran air ke laut

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus bekerja keras menangani genangan air dengan mengerahkan 44 pompa air yang berfungsi saat banjir melanda, Selasa (28/10/2025). (dok. DPU Kota Semarang)

‘’Penyebab utama lambatnya air yang surut di sejumlah titik disebabkan oleh gundukan tanah proyek sementara yang menutup aliran air menuju laut,’’ ungkapnya saat mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau kawasan Kaligawe, Senin (3/11/2025).

Menurut dia, setelah tim gabungan TNI, BPBD, dan Pemprov Jawa Tengah melakukan pembongkaran, arus air kini berangsur lancar.

“Kalau manajemen pompa dan buka-tutup saluran air berjalan baik, kemungkinan besar surutnya akan lebih cepat,” terangnya.

Terkait penanganan banjir untuk jangka panjang di Ibu Kota Jawa Tengah akan difokuskan pada pembangunan kolam retensi yang berfungsi ganda.

2. Kolam retensi jadi solusi jangka panjang

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau kawasan Kaligawe, Senin (3/11/2025). (dok. Pemkot Semarang)

“Jangka panjangnya jika ini jadi kolam retensi, ini bisa menjadi sumber air baku. Nantinya akan menjadi air-air bersih pengganti dari APT (Air Permukaan Tanah). Kalau APT tidak lagi difungsikan tentu penurunan tanah juga akan bisa diantisipasi lebih baik,” jelas Agustina.

Adapun, prioritas utama Pemerintah Kota Semarang dalam menghadapi banjir yang melanda wilayahnya beberapa hari terakhir adalah memastikan keselamatan dan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi.

“Konsentrasi dan prioritas kami adalah penanganan bagi warga terdampak. Pompa-pompa kita banyak sekali dan sudah kita gunakan untuk membuang genangan air di wilayah-wilayah terdampak,” ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini pompa-pompa kecil difokuskan untuk wilayah permukiman, sementara pompa besar dan sistem manajemen air ditangani bersama pemerintah pusat, provinsi, dan TNI.

3. Bantuan logistik tidak boleh terlambat

Pemkot Semarang mendirikan posko dapur umum di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Pedurungan, dan Kecamatan Genuk. Langkah ini untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap dapat terpenuhi. (dok. Pemkot Semarang)

“Pemerintah kota konsen terhadap dua hal. Nomor satu, bantuan logistik pangan tidak boleh terlambat. Maka kalau ada yang terdampak, lapor lurahnya supaya lurah lapor ke posko dan segera dikirim. Selebihnya sudah ditangani dengan sangat baik proses perencanaan pengendalian banjirnya antara pemerintah pusat, gubernur, dan Pak Pangdam tadi juga rawuh, (hadir-red),” jelasnya.

Agustina juga menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap penanganan banjir di Kota Semarang.

“Saya terima kasih sekali karena sudah banyak sekali perhatian. Hari ini Kepala BNPB, kemarin Pak Wapres, sehingga semuanya gercep,” ucapnya.

Sementara itu Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa penanganan banjir Semarang dilakukan secara terpadu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

4. Banjir dipastikan surut dalam 2-3 hari

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mendampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau kawasan Kaligawe, Senin (3/11/2025). (dok. Pemkot Semarang)

“Presiden memerintahkan saya memastikan langkah-langkah penanganan dilakukan bersama pemerintah pusat, provinsi, dan daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi banjir di kawasan timur kini jauh membaik dan diperkirakan akan surut dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengapresiasi kerja kolaboratif lintas instansi.

“Artinya kerja-kerja kolaboratif ini yang akhirnya kita bisa memberikan pelayanan masyarakat juga tegak. Ini menjadi role model bahwa kita ternyata bisa ke arah sana,” tandasnya.

Editorial Team