Muhammad Sidik, Ketua Panitia CPNS di Udinus. IDN Times/Fariz Fardianto
Saat kejadian, katanya terdapat 12.998 peserta dari Kabupaten Tegal yang ikut CPNS di Udinus. Jumlah itu, menurutnya membludak mengingat formasi yang diterima cuma 499 orang saja.
Ia mengaku kedua peserta itu mengikuti rangkaian tes untuk lowongan CPNS guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis. "Untuk formasinya yang mereka ikuti, kita gak tanya. Yang paham itu BKD. Tapi pas kejadian memang ada tes untuk lowongan guru, kesehatan dan teknis. Abis jimatnya kita ambil, terus mereka tetap boleh ikut tes lagi," terangnya.
Dari pantauannya selama ini, animo warga yang ikut tes CPNS sangat tinggi. Bahkan, ada banyak warga Cirebon, Bandung dan daerah Jabar lainnya yang rela ikut CPNS untuk lowongan Kabupaten Tegal.
Ia memastikan proses seleksi CPNS di kampusnya digelar dengan sangat ketat. Ia bilang setiap peserta yang ikut ujian CAT hanya boleh membawa bekal KTP dan kartu ujian saja.
Selama ujian CPNS berlangsung, pihaknya mengerahkan 10 personel Menwa dibantu lima mahasiswa dan tim pengawas lainnya yang membawa lima alat metal detector.
"Ada metal detectornya dan diawasi oleh tim khusus untuk mengantisipasi kecurangan dan meminimalisir kasus peserta tes titipan dari pihak-pihak tertentu," kata Sidik.