Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Trauma! Disdikbud Jateng Beri Pendampingan Siswa Korban Penembakan di Semarang

Seorang siswi SMKN 4 Semarang berdiri terpekur di depan karangan bunga duka cita. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Satu dari dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Semarang yang menjadi korban penembakan polisi sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit (RS). Siswa berinisial S ini dilaporkan tertembak peluru di tangannya. Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan pihaknya telah mengunjungi siswa yang dirawat di RSUD dr Adhyatma MPH atau RSUD Tugurejo Semarang.

Menurutnya satu diantara korban penembakan telah diizinkan pulang oleh pihak RS, dan wajib menjalani kontrol pengobatan pada 3 Desember 2024. "Kunjungan ke RS Tugurejo untuk menengok dan mengonfirmasi keadaan salah satu siswa yang tertembak pada bagian tangannya, dan diperoleh informasi atas nama S," katanya dilansir dari Antara. 

Tiga siswa SMKN 4 Semarang menjadi korban penembakan polisi pada Minggu (24/11/2024) dini hari, yang mengakibatkan satu siswa meninggal dunia, sedangkan dua lainnya harus mendapatkan perawatan akibat luka tembak yang dideritanya. Ketiga siswa tersebut adalah GR (Kelas XI Teknik Mesin) yang meninggal dunia, kemudian S (Kelas XI Teknik Ketenagaan Listrik) mengalami luka tembak di tangan, dan A (Kelas XII Teknik Ketenagaan Listrik) yang luka tembak di dada.

Sejauh ini, katanya, orang tua korban melakukan proteksi terhadap kunjungan di luar anggota keluarganya, mengingat korban masih mengalami trauma. "Namun, peluru yang bersarang di tangannya t"Dari orang tua siswa menyampaikan permohonan agar ananda tetap diizinkan melanjutkan pendidikannya di SMKN 4 Semarang," katanya. Telah berhasil dikeluarkan melalui tindakan operasi, dan dilanjutkan dengan pengobatan," katanya.

Uswatun menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap keluarga GR yang meninggal dunia akibat insiden tersebut, serta memberikan pendampingan kepada dua siswa yang masih menjalani perawatan, termasuk trauma healing dan bantuan pengobatan sebagaimana mestinya.

Selain itu, dipastikannya bahwa kedua siswa tersebut akan tetap mendapatkan layanan pembelajaran sebagaimana mestinya. "Dari orang tua siswa menyampaikan permohonan agar ananda tetap diizinkan melanjutkan pendidikannya di SMKN 4 Semarang," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us