Semarang, IDN Times - Sebanyak 95.769 calon mahasiswa mendaftar dari jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2023 di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Dari 95.769 peserta, terdapat separuh lebih atau 63 persen merupakan calon mahasiswa perempuan. Sedangkan 37 persen laki-laki.
Ketua Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN Imam Taufiq mengungkapkan, para peserta UM PTKIN tahun ini didominasi beragama Islam serta dua persennya dari kalangan non Islam.
Ia merinci bahwa dari sekian banyak yang mendaftar melalui jalur UM PTKIN, terdapat 12 orang yang beragama Kristen, dua orang Hindu, dua orang Buddha, seorang beragama Katolik dan tujuh orang penganut penghayat kepercayaan.
“Ini membuktikan bahwa UM PTKIN bersifat inklusif dan terbuka bagi semua agama," tutur Imam, Rabu (31/5/2023).
Di samping itu, pelaksanaan UM PTKIN kali ini juga diikuti 79 orang peserta difabel. Meliputi 22 peserta tunadaksa, 29 peserta tunagrahita, 16 orang tunanetra, 14 orang tunarungu dan 1 orang tunawicara.
UM PTKIN akan berlangsung secara online-onsite selama 7 hari mulai 29-31 Mei dan 5-8 Juni 2023 di 59 titik lokasi ujian.
Khusus para peserta yang difabel, pihaknya akan melakukan pendampingan.
"Setiap hari akan ada tiga sesi di setiap lokasi ujian dikalikan dengan jumlah peserta yang mendaftar di lokasi PTKI/N tersebut, sehingga jumlah sesi di masing-masing titik lokasi berbeda-beda,” ungkapnya.
Imam mengimbau kepada peserta untuk menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin dan mesti datang tepat waktu sesuai jadwal ujian.
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas juga menyebutkan bahwa ujian masuk dilaksanakan secara online melalui sistem seleksi elektronik atau SSE agar objektif, adil, transparan, dan inklusif.
"Seluruh peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses ke PTKIN tanpa memandang suku, asal daerah ataupun disabilitas," kata Yaqut.
Ia berharap UM PTKIN tahun ini akan lebih baik dan memberikan hasil yang lebih valid dari tahun sebelumnya. "Saya mengapresiasi UM PTKIN tahun ini ada calon mahasiswa non muslim yang mengikuti ujian," tandasnya.