Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250717-WA0094.jpg
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen membahas kelanjutan rumah pemotongan halal dengan UIN Walisongo Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Intinya sih...

  • Pemprov Jateng akan fasilitasi pembentukan RPH halal dengan memberikan pendampingan dalam proses perizinan dan pemenuhan standar kehalalan.

  • Wilayah seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH bersertifikat halal yang belum tersedia secara memadai.

  • UIN Walisongo memiliki Walisongo Halal Center yang siap membantu penyiapan SDM untuk industri halal, termasuk lebih dari 500 Juleha bersertifikasi.

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru yang bersertifikat halal. Sebab, RPH di wilayah ini dinilai masih kurang. 

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menerima audiensi civitas akademika UIN Walisongo Semarang di ruang kerjanya. 

1. Pemprov akan beri fasilitas pendampingan RPH

Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen bertemu jajaran rektorat UIN Walisongo Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Gus Yasin menyambut baik usulan UIN Walisongo terkait pembentukan RPH. Ia menegaskan Pemprov siap memberikan pendampingan, terutama dalam proses perizinan dan pemenuhan standar kehalalan.

“Pada prinsipnya, kami dari pemerintah bersifat mendampingi. Kesiapan teknis dan pelaksanaan pembangunan RPH akan dikerjakan oleh pihak pengusul. Tapi untuk perizinan sampai sertifikat halal, kami siap memfasilitasi,” ungkap Gus Yasin, Senin (21/7/2025).

2. Pati dan Banyumas butuh RPH berstatus halal

Pengajuan sertifikat halal di Pusat Usaha Layanan Terpadu (PLUT) Surakarta. (Dok/Humas Pemkot Solo)

Ia menyampaikan, wilayah seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH yang bersertifikat halal karena hingga saat ini belum tersedia secara memadai.

Dalam kesempatan itu, juga dibahas mengenai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, program beasiswa untuk santri, dan sebagainya.

Mengenai KKN tematik, Pemprov Jateng mendorong perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadikan KKN sebagai kewajiban akademik, tapi juga sebagai wadah penyampaian masukan dari masyarakat.

“Contohnya di UNS, kami ikut melepas mahasiswa KKN seluruh Nusantara. Laporan KKN bukan hanya untuk nilai, tapi kami dorong ada resume masukan dari mahasiswa, terutama yang bertugas di wilayah Jawa Tengah,” tambahnya.

Terkait dengan beasiswa, Pemprov Jateng juga membuat  program beasiswa untuk lulusan pesantren yang ingin melanjutkan melalui pendidikan tinggi, khususnya pada jenjang S1.

“Kami fokus ke S1, baik dari pesantren maupun masyarakat umum, untuk bisa kita bantu melalui beasiswa. Walaupun alokasi beasiswa tidak besar, kontribusi dari kampus seperti UIN Walisongo terhadap masyarakat Jawa Tengah itu sangat kami apresiasi,” ujarnya

3. UIN Walisongo tawarkan layanan halal center

Sosialisasi terkait pelaksanaan kurban yang Berkah, Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (Dok: DKPP Sumsel)

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy’ari Ulama’i menyampaikan kampusnya punya Walisongo Halal Center yang menjalankan berbagai program pendukung industri halal, termasuk menyiapkan lebih dari 500 juru sembelih halal (Juleha) bersertifikasi.

“Kalau nanti ada penambahan RPH, kami siap membantu dalam penyiapan SDM-nya. Kami ingin masyarakat Jawa Tengah semakin siap dan sadar akan pentingnya konsumsi produk halal,” ujarnya.

Editorial Team