Hakim konstitusi, Arsul Sani ketika hadir di sidang Mahkamah Konstitusi (Tangkapan layar YouTube Mahkamah Konstitusi)
Perkara ini teregister dengan Nomor 90/PUU-XXIII/2025. Para pemohon, antara lain, Khalid Irsyad Januarsyah, Robby Ardiansyah, Zamroni Akhmad Affandi, Panji Muhammad Akbar, Zahira Nurmahdi Hanafiah, Muhammad Azis, Muhammad Faisal Hamdi, dan Hasan Kurnia Hoetomo.
Pemeriksaan pendahuluan yang berlangsung pada pukul 15.00 WIB dipimpin oleh Majelis Hakim Panel, yang terdiri dari Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., Dr. Ridwan Mansyur, S.H., dan Dr. Arsul Sani, S.H., M.Si., Pr.M., juga turut dihadiri oleh para pemohon dan kuasa hukum yaitu Gilang Muhammad Mumtaaz, S.H. selaku kuasa hukum, Khalid Irsyad Januarsyah selaku Pemohon I, Robby Ardiansyah selaku Pemohon II, Zamroni Akhmad Affandi selaku Pemohon III, Panji Muhammad Akbar selaku Pemohon IV, Zahira Nurmahdi Hanafia selaku Pemohon V, Muhammad Aziz selaku Pemohon VI, Muhamad Faisal Hamdi selaku Pemohon VII, dan Hasan Kurnia Hoetomo selaku Pemohon VIII, baik yang hadir secara luring maupun daring.
“Memohon agar Mahkamah menyatakan Pasal 40 ayat (1) UU Pilkada bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai ‘partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu dapat mendaftarkan pasangan calon’,” kata kuasa hukum para pemohon Gilang Muhammad Mumtaaz