Petugas karantina tumbuhan saat menunjukkan kalung Jenitri yang siap ekspor. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Selain itu, Prof Rahmat Doni Widodo juga dikukuhkan sebagai profesor applied materials atau bahan terapan. Ia guru Besar bidang applied materials Fakultas Teknik Unnes yang terus menyalakan semangat keilmuan di ruang kuliah maupun laboratorium.
Salah satu terobosannya adalah pengembangan kampas rem kereta api non-asbes berbasis biji jenitri yang punya nama latin elaeocarpus ganitrus.
Inovasi unik ini lahir dari resiko bahaya asbes bagi kesehatan dan lingkungan, sekaligus kebutuhan Indonesia akan kampas rem kereta api yang lebih aman, tahan panas, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Hasil riset menunjukkan material komposit memakai biji jenitri mampu bekerja pada suhu tinggi, tidak mudah terbakar dengan kadar suhu panas sampai 400 derajat celcius.
Di sisi lain pemakaian biji jenitri untuk kampas rem kereta memiliki koefisien gesek stabil sesuai standar industri.
"Saya percaya, penelitian ini bukan hanya menjawab kebutuhan teknis, tetapi juga membawa dampak besar bagi industri, lingkungan, dan masa depan transportasi Indonesia,” katanya.
Di bidang inilah Prof Rahmat mendedikasikan ilmunya. Dengan 26 penelitian, 38 publikasi, dan 24 hak kekayaan intelektual dalam lima tahun terakhir.