Kegiatan Wahana Negara Raharja Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia. (IDN Times/Larasati Rey)
Gibran menceritakan jika dirinya memiliki strategi untuk mengubah image kota intoleran tersebut, salah satunya dengan memperbolehkan seluruh agama di Indonesia untuk mengelar kegiatan di Kota Solo bahkan menyediakan ruang untuk para agama tersebut mengelar peringatan keagamaan.
"Dulu yang namanya mohon maaf ini contoh saja masang Pohon Natal aja takut. Sekarang kita perbolehkan. Bahkan di depan balaikota ornamen Natal kita pasang. Umat Hindu, Festival Ogoh-ogoh kita adakan," katanya.
Berkat komitmenya tersebut, di bawah kepemimpinan Gibran indeks toleran di Kota Solo meeningkat. Berdasarkan indeks toleransi, di tahun 2021 Kota Solo berada di urutan ke 9 dengan skor 5.783 , dan di tahun 2022 naik ke peringkat ke 4 dengan skor toleransi 5.883.
"Dulu memang Solo image nya jelek seperti itu. Tapi ketika saya mendapat amanah di Solo waktu pertama menjabat Solo masuk sebagai kota toleran nomor 9 tahun. Sekarang nomor 4 untuk kota toleran di Indonesia," imbuhnya.
Gibran mengaku keberhasilan tersebut tak lepas dari peran serta para pemuka agama dan masyarakat yang sadar akan pentingnya membangun kerukunan beragama seprrti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Gibran juga memberikan kepada Majelis Buddha Dharma Indonesia yang memilih Solo sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan tahunan.
"Dengan acara-acara keagamanaan ini jadi indikator bahkan Kota Solo sudah aman untuk digelar kegiatan keagamaan seperti ini," jelasnya.