Semarang, IDN Times - Seorang mahasiswa yang diduga dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Chiko Radityatama Agung Putra kedapatan menyebarluaskan video porno yang menampilkan para siswi SMAN 11 Semarang.
Dari informasi yang dihimpun, Chiko memakai aplikasi kecerdasan buatan atau artificial intelegence (AI) untuk mengedit foto-foto siswi SMAN 11 menjadi konten porno. Konten itu dinamai Skandal Semanse.
Video porno editan Chiko lalu disebarluaskan lewat akun X miliknya.
Dari informasi yang beredar, korban dalam kasus tersebut diduga merupakan teman sesama alumni, sejumlah siswi SMAN 11 Semarang, serta para guru perempuan di sekolah tersebut.
Dari video yang diunggah di akun instagram resmi SMAN 11, Chiko meminta maaf secara terbuka. Ia mengeklaim menyesal dari dampak yang ditimbulkan.
“Saya ingin meminta permohonan maaf atas perbuatan saya, di mana saya telah mengedit dan mengunggah foto maupun video teman-teman tanpa izin pada akun Twitter saya,” kata Chiko.
Chiko juga minta maaf kepada kepala sekolah, guru serta seluruh siswa-siswi SMAN 11 Semarang karena perbuatannya telah mencoreng nama baik sekolah.
“Saya menyadari bahwa perbuatan saya telah menimbulkan dampak negatif bagi SMA Negeri 11 Semarang. Dari hati yang paling tulus, saya memohon maaf kepada pihak sekolah, ibu guru, serta seluruh siswa dan siswi,” ujarnya.
Chiko berkata bahwa video yang beredar di media sosial bukan video asli, melainkan sebatas editannya.
“Pembuatan video dengan judul Skandal Semanse, baik foto maupun video, itu tidak benar-benar ada. Namun, hanya editan belaka dengan AI,” ujarnya.
Dalam video klarifikasinya, Chiko juga menyatakan kesanggupan untuk membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf tambahan di akun pribadinya @chikoradityatama.
Terpisah, Waka SMAN 11 Semarang Miyarsih membenarkan video permintaan maaf tersebut dilakukan di SMAN 11 Semarang pada Senin (13/10/2025). Tapi Miyarsih belum bisa menjelaskan kronologi peristiwa pelecehan secara digital tersebut.
"Iya benar minta maaf di sini kemarin," kata Miyarsih.