Waduh, Cek Banjir Wali Kota Semarang Malah Temukan Penutup Saluran Air Hilang Dicuri

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengecek sejumlah lokasi yang terdampak banjir di Kota Semarang. Dalam aktivitas tersebut ditemukan inlet atau penutup saluran air hilang dicuri orang tidak dikenal, tepatnya di kawasan Jalan Madukoro Semarang.
1. Inlet hilang bisa sebabkan banjir
Saat Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Dinas Pekerjaan Umum meninjau lokasi didapati beberapa inlet penutup saluran hilang.
"Kami menyayangkan terjadinya pencurian inlet. Karena penutup-penutup inlet itu sangat diperlukan. Jika, inlet tersebut diambil maka bisa menimbulkan terjadinya kecelakaan. Juga kalau hilang otomatis akan banyak daun, sampah dan plastik masuk ke dalam saluran," katanya, Rabu (3/1/2024).
Dengan hilangnya penutup saluran itu akan menyumbat saluran karena sampah bisa masuk ke dalam saluran dan menghambat kerja hingga merusak pompa. Sehingga, saat pompa rusak tidak bisa menyedot genangan air atau banjir.
2. Mapping tambah kamera CCTV untuk pengawasan
Perempuan yang akrab disapa Ita ini kemudian meminta masyarakat agar memiliki kesadaran dan rasa memiliki serta mencintai Kota Semarang dengan menjaga sarana prasarana. Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut andil mengawasi.
"Masyarakat harus ikut merasa memiliki. Kalau melihat ada orang yang mengambil atau mencungkil inlet penutup saluran, mohon diingatkan," imbuhnya.
Ke depan Pemkot Semarang berencana melakukan mapping untuk penambahan kamera CCTV untuk pengawasan.
"Saya minta ada mapping penambahan CCTV, bahkan kalau bisa dipasang di tiang lampu. Seperti di Jalan Madukoro ini, sehingga bisa memonitor dan mengawasi," katanya.
3. Aksi pencurian inlet besi terjadi di beberapa wilayah
Sementara itu, Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, dugaan aksi pencurian inlet yang terbuat dari besi terjadi di beberapa wilayah. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah mengganti inlet penutup saluran dari besi dengan beton.
"Sementara kita ganti inlet dengan beton. Kemudian kita uji coba inlet betonnya. Kami pesen dari pabrikan atau nyetak sendiri dengan minimal (kualitas-red) K300 sehingga saat diinjak mobil tidak pecah," jelasnya.
Dirinya mengaku, inlet beton tersebut telah diterapkan di beberapa lokasi seperti Gajahmungkur, Jalan Kampung Kali meski belum seluruhnya.
"Itu kami sedang berusaha untuk memperkecil tindakan kehilangan lagi. Kami minta kesadaran masyarakat, agar merasa memiliki. Bahkan di Jalan Depok ini coba kami kunci. Mudah-mudahan tidak ada lagi terjadi kehilangan," tandasnya.