Ratusan siswa-siswi duduk bersila di rumput saat pembukaan Korps Kadet Jateng DIY di Rindam Diponegoro Semarang. (IDN Times/Dok Pendam IV Diponegoro Semarang)
Pihaknya pun kini menerima banyak laporan bahkan tak sedikit para orang tua yang mengeluhkan adanya gerakan yang dihasilkan saat ini.
Laporan dari orang tua tersebut bermunculan sejak pelaksanaan pengambilan raport siswa sekolah Kamis kemarin. Untuk pelaksanaan pengambilan raport siswa masih berlangsung di tingkat madrasah, sekolah-sekolah swasta sampai hari Sabtu (20/12/2025) besok.
Tak jarang beberapa wali murid yang menyampaikan keberatan kepada PGSI perwakilan kabupaten/kota karena mempertanyakan kenapa gerakan yang digalakan Kementerian Kependudukan tersebut kurang tepat.
Salim juga menegaskan gerakan ayah ambil raport anak cenderung mengabaikan nurani anak-anak yatim di panti asuhan karena mereka hidup tanpa keterwakilan orang tua.
"Bagi anak yatim, ini akan membuka luka lama. Mereka kan memang tidak punya ayah. Nah, kalau sudah begitu gimana nasib mereka pas ada gerakan seperti ini. Ini sama saja melakukan perundungan secara nasional," tutur Salim.