Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya ditemui di UGM, Sleman. (IDN Times/Tunggul)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya ditemui di UGM, Sleman. (IDN Times/Tunggul)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan kepada sejumlah pihak yang kini sedang berkonflik baik dari kubu Ketum Yahya Cholil Staquf maupun pihak Rais Aam untuk segera mengadakan Islah. Sebab, konflik yang berkepanjangan dianggap bisa memunculkan mudarat. 

"Untuk itu, jalan satu-satunya adalah islah sebagaimana nasihat ulama. Percuma memelihara perbedaan dan konflik. Malah hanya mendatangkan mudarat," ujar Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (26/11/2025). 

1. Waketum PBNU: Bisa kena kualat

Pimpinan PBNU bersama Gus Yahya saat melakukan pertemuan. (IDN Times/Dok PBNU)

Masa khidmat kepengurusan PBNU saat ini akan berakhir pada Januari 2027. Dengan waktu yang tersisa sekitar satu tahun, Amin menilai energi organisasi sebaiknya difokuskan pada penyelesaian program dan persiapan menuju Muktamar berikutnya. 

Lebih tegas lagi, ia menuturkan bahwa dalam tradisi para kiai, konflik yang dipelihara hanya akan membawa kesialan bagi siapa pun yang mengobarkannya. “Bisa-bisa kena kualat,” ujar Amin. 

2. Muktamar PBNU tidak bisa berhentikan Rais Aam dan Ketum

Gus Yahya usai pelantikan Pj Ketua PWNU Jatim tertutup di Kantor PWNU Jatim.

Amin berharap seluruh pihak menahan diri dan kembali menenangkan suasana demi menjaga marwah organisasi serta keberlanjutan program strategis NU menjelang masa akhir kepengurusan.

Amin menyampaikan baik Gus Yahya dan Rais Aam adalah pemegang mandat muktamar. Karena itu, tidak ada forum apa pun di luar Muktamar Luar Biasa (MLB) yang memiliki kewenangan mencabut mandat keduanya. 

“Rapat atau permusyawaratan apa pun selain Muktamar tidak bisa memberhentikan Rais Aam maupun Ketua Umum,” katanya. 

Ia menyatakan bahwa Rais Aam juga tidak dapat menyelenggarakan MLB secara sepihak. MLB hanya dapat digelar bersama Ketua Umum PBNU, itu pun dengan syarat dan ketentuan yang sangat ketat. 

“Jadi tidak mudah. Ada mekanisme yang harus diikuti, dan semuanya jelas diatur dalam AD/ART,” kata Amin.

3. Gus Ipul: Serahkan kepada para ulama saja

Mensos Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul menerima cinderamata dari Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen setelah rapat koordinasi lintas sektor di

Terpisah, saat ditemui usai rakor Lintas Sektor Pengelolaan DTSEN di Gedung Gradika Bhakti Praja Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (25/11/2025), Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf mengaku akan menyerahkan segala keputusan pada ulama.

"Terus terang belum tau, gini, kalau saya tetep ya bahwa kita serahkan saja kepada para ulama. NU ini kan pimpinannya para ulama, ya kita ikuti aja, yah, kita ikuti nanti pasti ada informasi lebih lanjut," akunya. 

Begitu juga soal hasil pertemuan Gus Yahya dengan para ulama PBNU, Gus Ipul mengaku belum menerima informasi resmi.  

Ditanya soal Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar sudah mengetahui pertemuan itu, Gus Ipul menjawab belum tahu hal itu.

"Saya belum ketemu Rais Aam. Nanti kita lihat, ya. Nanti pasti ada tindak lanjutnya," tuturnya. 

Editorial Team