Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251118_145422.jpg
Rapat koordinasi penanggulangan bencana alam wilayah Jawa Tengah antara Pemprov Jateng dan BNPB. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan terdapat 50 persen wilayah Indonesia tidak memiliki sistem kajian resiko bencana. 

Bahkan dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, ada 10 daerah lainnya juga tidak memiliki kajian risiko bencana. 

"Kajian risiko bencana itu menjadi pedoman sekaligus pemahaman bahwa kita musti mengantisipasi potensi-potensi kebencanaan yang ada selama ini. Namun di Indonesia ada 50 persen belum punya kajian risiko bencana. Dan di Jawa Tengah kurang lebih ada 10. Tapi datanya mungkin perlu di-update karena itu datanya 5 Juli," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati usai rapat koordinasi evaluasi penanganan bencana di Gradika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (18/11/2025).

Kendati begitu, pihaknya menekankan.salah satu urgensi dalam menanggulangi bencana setiap daerah ialah dengan merancang peta resiko bencana. Peta resiko bencana, ia menyarankan kepada bupati/walikota untuk disusun sesuai standar minimum yang ditetapkan Kemendagri. 

Sehingga ia berharap sistem kedaruratan bisa dilakukan efektif dan efisien. Sebab itulah, mulai saat ini masing-masing kabupaten/kota mesti ada inventarisasi.

"Nanti akan kelihatan dari BPBD dan pusdalop dimana potensi curah hujan tinggi tanah longsor akan kelihatan. Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) akan jadi ujung tombak, mereka disiapkan dan berapa lama waktunya melakukan evakuasi mandiri, bagaimana melakukan koordinasi kalau ada bencana. Maka kami mendorong adanya desa tangguh bencana di tiap kabupaten kota," jelasnya. 

Tak cuma itu saja yang paling mendasar upaya terkini yakni melakukan normalisasi, mengembalikan fungsi lahan dan tanggul supaya ke depan bisa berfungsi kembali.

Di samping itu, pihaknya dalam waktu dekat akan menggiatkan penanaman secara masif di seluruh Pulau Jawa. Di Jawa Tengah, ia bilang penanaman yang masif dikerjakan di Banjarnegara dan Wonosobo. 

"Besok mulai sosialisasi. Ada lebih dari 80 ribu pohon yang akan ditanam," tandasnya. 

Editorial Team